JAKARTA. Upaya Bank Indonesia (BI) mengerem laju kenaikan harga properti mulai terwujud. Hingga akhir tahun nanti, BI memproyeksikan, pertumbuhan kredit properti melambat. Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI, mengatakan, kredit properti masih terus melambat karena harga rumah mulai menurun. Tren penyusutan harga rumah ini turut mengurangi selera konsumen berinvestasi di properti. "Di beberapa kota, kredit properti masih tumbuh di atas 20%. Tapi, ada beberapa kota yang kredit propertinya melambat. Kedepan, secara keseluruhan properti masih tumbuh di atas 20%," kata Halim, Rabu (13/8). Sejatinya, tren perlambatan kredit properti telah terekam di sepanjang semester I tahun ini. Berdasarkan data BI, total outstanding kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) mencapai Rp 301,53 triliun per Juni 2014, atau tumbuh 5,93% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter on quarter/qoq). Penopang pertumbuhan kredit properti adalah permintaan kredit di segemen rumah mewah. Alhasil, harga properti rumah mewah masih cenderung naik. Mengutip survei BI per Juli 2014, kenaikan harga properti diperkirakan naik tipis 0,89% (qoq) pada triwulan III-2014.
Kredit properti tumbuh melambat hingga akhir tahun
JAKARTA. Upaya Bank Indonesia (BI) mengerem laju kenaikan harga properti mulai terwujud. Hingga akhir tahun nanti, BI memproyeksikan, pertumbuhan kredit properti melambat. Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI, mengatakan, kredit properti masih terus melambat karena harga rumah mulai menurun. Tren penyusutan harga rumah ini turut mengurangi selera konsumen berinvestasi di properti. "Di beberapa kota, kredit properti masih tumbuh di atas 20%. Tapi, ada beberapa kota yang kredit propertinya melambat. Kedepan, secara keseluruhan properti masih tumbuh di atas 20%," kata Halim, Rabu (13/8). Sejatinya, tren perlambatan kredit properti telah terekam di sepanjang semester I tahun ini. Berdasarkan data BI, total outstanding kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) mencapai Rp 301,53 triliun per Juni 2014, atau tumbuh 5,93% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter on quarter/qoq). Penopang pertumbuhan kredit properti adalah permintaan kredit di segemen rumah mewah. Alhasil, harga properti rumah mewah masih cenderung naik. Mengutip survei BI per Juli 2014, kenaikan harga properti diperkirakan naik tipis 0,89% (qoq) pada triwulan III-2014.