JAKARTA. Aliran kredit yang tidak terlalu deras membuat penempatan dana perbankan di cadangan sekunder masih tinggi. Erwin Riyanto, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan, perbankan masih belum tinggi dalam menyalurkan kredit karena permintaan tidak ada di pasar.“Perbankan masih mengurangi pemberian kredit karena masih minim permintaan kredit. Maka dari itu mereka memilih operasi moneter atau membeli surat berharga untuk mengalokasikan dana,” kata Erwin, Jumat (17/3). Menurutnya, saat ini rata-rata operasi pasar mencapai Rp 300 triliun hingga Rp 400 triliun.BI melaporkan pertumbuhan kredit Januari 2017 tercatat sebesar 8,3% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 7,9% (yoy). Pertumbuhan kredit masih terbatas karena terus berlanjutnya konsolidasi yang dilakukan korporasi dan masih terbatasnya permintaan kredit.
Kredit rendah, bank pilih tempatkan dana di BI
JAKARTA. Aliran kredit yang tidak terlalu deras membuat penempatan dana perbankan di cadangan sekunder masih tinggi. Erwin Riyanto, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan, perbankan masih belum tinggi dalam menyalurkan kredit karena permintaan tidak ada di pasar.“Perbankan masih mengurangi pemberian kredit karena masih minim permintaan kredit. Maka dari itu mereka memilih operasi moneter atau membeli surat berharga untuk mengalokasikan dana,” kata Erwin, Jumat (17/3). Menurutnya, saat ini rata-rata operasi pasar mencapai Rp 300 triliun hingga Rp 400 triliun.BI melaporkan pertumbuhan kredit Januari 2017 tercatat sebesar 8,3% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 7,9% (yoy). Pertumbuhan kredit masih terbatas karena terus berlanjutnya konsolidasi yang dilakukan korporasi dan masih terbatasnya permintaan kredit.