Kredit sektor berkelanjutan bisa bertumpu ke UMK, kesempatan bagi BRI & BTPN Syariah



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membentuk gugus tugas alias task force keuangan berkelanjutan di Sektor Jasa Keuangan (SKJ). OJK berharap,  gugus tugas itu akan memicu penyaluran ke sektor keuangan berkelanjutan bisa semakin deras. 

Industri perbankan memang terus berlomba mengucurkan kredit ini.  Yang paling gampang adalah mengucurkan kredit ke sektor usaha mikro dan kecil (UMK). 

Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sunarso mengungkapkan, pihaknya saat ini telah menerapkan program ini melalui pembiayaan kepada UMK  yang dikenal sebagai Program Pinjaman Kemitraan serta bantuan lain.

"Hingga akhir kuartal II 2021, BRI mencatat 64,5% dari total kredit atau sebesar Rp 588,6 triliun merupakan portofolio berkelanjutan yang disalurkan kepada UMKM, kegiatan bisnis berbasis energi baru terbarukan, clean transportation, green building dan lain-lain," kata Sunarso dalam konferensi pers, pekan lalu. 

Dari sisi liabilitas, lanjut Sunarso, BRI telah menerbitkan sustainability bond senilai US$ 500 juta yang digunakan untuk kegiatan yang berwawasan sosial dan lingkungan. .

Bank-bank yang bergelut di sektor UMK lebih berpeluang mendongkrak kredit berkelanjutan ini. Sebelumnya Direktur Riset Center of Reform in Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menyatakan,  pasar UMKM sangat besar, tapi pemainnya sedikit. Selain BRI, bank yang fokus di sektor mikro adalah BTPN Syariah. 

Dengan kata lain, mudah bagi bank yang fokus di mikro mencapai target penyaluran kredit ke sektor keuangan berkelanjutan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian