MALANG. Tren penguatan dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah tidak membuat nasabah tergiur mencairkan seluruh simpanan valuta asing (valas) di bank. Di kala rupiah terus anjlok, likuiditas valas perbankan justru kian longgar. Coba tengok saja data terbaru terbitan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Per Juni 2015, rasio likuiditas atawa perbandingan antara kredit valas terhadap dana pihak ketiga (DPK) valas sebesar 83,27%. Level ini melonggar dari posisi akhir tahun 2014 di level 90,65% (lihat tabel). Beruntung, pelemahan rupiah turut disertai sepinya permintaan kredit valas. Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri mengatakan, likuiditas valas Bank Mandiri sudah tak lagi mengkhawatirkan.
Kredit seret, likuiditas valas masih longgar
MALANG. Tren penguatan dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah tidak membuat nasabah tergiur mencairkan seluruh simpanan valuta asing (valas) di bank. Di kala rupiah terus anjlok, likuiditas valas perbankan justru kian longgar. Coba tengok saja data terbaru terbitan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Per Juni 2015, rasio likuiditas atawa perbandingan antara kredit valas terhadap dana pihak ketiga (DPK) valas sebesar 83,27%. Level ini melonggar dari posisi akhir tahun 2014 di level 90,65% (lihat tabel). Beruntung, pelemahan rupiah turut disertai sepinya permintaan kredit valas. Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri mengatakan, likuiditas valas Bank Mandiri sudah tak lagi mengkhawatirkan.