Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) membuat perbankan mau tidak mau ikut menaikkan suku bunga kredit secara bertahap. Kondisi ini membuat perbankan harus menyiapkan strategi agar penyaluran kredit tetap tumbuh di saat bunga kredit sedang mekar. Bagi Bank Rakyat Indonesia (BRI), target penyaluran kredit akan tumbuh sesuai dengan upaya perolehan likuiditas di pasar. Hal ini karena pendorong utama pertumbuhan kredit perbankan adalah likuiditas, terutama likuiditas yang bersumber dari dana pihak ketiga (DPK). Pertumbuhan dana non DPK seperti penerbitan obligasi di pasar modal menurut saya tetap diperlukan bank untuk menjaga mismatch atau ketidaksesuaian dalam jangka panjang yang terjadi di pasar.
Kredit sesuai likuiditas
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) membuat perbankan mau tidak mau ikut menaikkan suku bunga kredit secara bertahap. Kondisi ini membuat perbankan harus menyiapkan strategi agar penyaluran kredit tetap tumbuh di saat bunga kredit sedang mekar. Bagi Bank Rakyat Indonesia (BRI), target penyaluran kredit akan tumbuh sesuai dengan upaya perolehan likuiditas di pasar. Hal ini karena pendorong utama pertumbuhan kredit perbankan adalah likuiditas, terutama likuiditas yang bersumber dari dana pihak ketiga (DPK). Pertumbuhan dana non DPK seperti penerbitan obligasi di pasar modal menurut saya tetap diperlukan bank untuk menjaga mismatch atau ketidaksesuaian dalam jangka panjang yang terjadi di pasar.