Kredit sindikasi bank masih marak



JAKARTA. Penyaluran kredit secara sindikasi bakal makin marak di paruh kedua tahun ini. Proyek infrastruktur yang makin gencar digarap dengan nilai besar membutuhkan pendanaan sindikasi.

Semisal PT Bank Mandiri Tbk yang menargetkan kredit sindikasi di paruh kedua 2017 bisa tumbuh 20% darti periode sama tahun 2016. Dikdik Yustandi, SVP Corporate Banking Bank Mandiri mengatakan, sejumlah proyek sindikasi tengah dalam proses finalisasi, seperti proyek jalan tol Pandaan-Malang dan Gempol-Pasuruan.

Selain itu, kami juga sedang memproses penyelesaian sindikasi untuk proyek jalan tol Manado Bitung dan Jakarta Elevated Cikampek, tutur Dikdik, Jumat (14/7).


Selain jalan tol, pada semester ini juga akan ada proyek sindikasi bagi pembiayaan sektor tambang. Secara total, hingga akhir paruh pertama tahun 2017, bank berkode saham BMRI tersebut telah merealisasikan pinjaman sindikasi bernilai total Rp 15 triliun. Pada Maret 2017 lalu, Dikdik sempat menyebut nilai total pembiayaan sindikasi jalan tol yang masuk pipe line Bank Mandiri tahun 2017 ini mencapai Rp 62 triliun.

Dari bisnis setrum, Bank Mandiri juga kecipratan berkah dari pinjaman ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Alexandra Askandar SEVP Corporate Banking Bank Mandiri menambahkan, pada Agustus mendatang akan ada pembiayaan sindikasi modal kerja ke PLN. Porsi Mandiri 30% sampai 40%, kata Sandra, sapaan akrab Alexandra kepada KONTAN.

Senada, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga akan bergabung dalam sindikasi modal kerja bagi PLN. Muhammad Irfan, Direktur Sindikasi BRI menyebut, BRI juga tergabung dalam proyek PLN transmisi Sumatera.

Beberapa proyek lain seperti kereta ringan (LRT) dan pembangunan ruas tol Gempol Pasuruan dan beberapa proyek Jasa Marga diharapkan bisa mendorong kredit sindikasi, ujar Muhammad Irfan kepada KONTAN pada akhir pekan lalu.

Hingga Juni 2017, realisasi sindikasi BRI mencapai Rp 47,44 triliun, dengan proyeksi hingga akhir tahun bisa mencapai Rp 51,59 triliun, tumbuh 14,52% dari tahun 2016.

Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) akan mempertimbangkan setiap peluang yang ada di pasar termasuk untuk pembiayaan sindikasi. Proyek besar tidak jauh dari infrastruktur seperti transportasi dan listrik, ujar Sekretaris Perusahaan BCA, Jan Hendra.

Betty N Alwi, Pemimpin Unit Bisnis Sindikasi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengatakan, pada paruh pertama tahun ini, kredit sindikasi BNI banyak bersumber dari proyek-proyek infrastruktur jalan tol. "Dan juga sedikit di sektor properti," kata dia.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi emiten berkode saham BBNI, di sepanjang semester pertama tahun 2017 lalu, realisasi kredit sindikasi mencapai Rp 48,28 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia