Kredit Summit dan Mandala Meroket Pesat



JAKARTA. Rupanya pasar kendaraan sepeda motor roda dua tidak pernah lesu. Paling tidak itu terbukti dari penyaluran pembiayaan Summit Oto Finance hingga Mei 2010 yang meroket tajam dibandingkan tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan Summit Oto Finance, Saiful Ichlas, mengatakan bahwa hingga Mei lalu perusahaan tempatnya berkarier sukses membukukan penyaluran pembiayaan sepeda motor baru senilai Rp 4,2 triliun. "Angka ini tumbuh 82% dibandingkan pencapaian periode sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 2,3 triliun," kata Saiful kepada KONTAN, Minggu (13/6).

Tahun ini, anak usaha Sumitomo Corporation Jepang tersebut membidik target penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor roda dua sebesar Rp 10 triliun. Target ini naik sekitar 30% dibandingkan realisasi sepanjang tahun lalu, yang hanya tercatat senilai Rp 7,5 triliun.


Saiful optimistis, Sumitomo bakal menggapai target pembiayaan tersebut. "Meskipun memasuki paruh kedua tahun ini diwarnai isu pembatasan pemakaian bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan suku bunga kredit," ujar dia.

Pemegang saham mayoritas perusahaan pembiayaan ini adalah Sumitomo Corporation (85%), disusul PT Sumitomo Indonesia (10%), PT Summit Auto Group (4,6%), PT Sinar Mas Multiartha (0,16%) dan Presiden Direktur perusahaan ini (0,24%).

Genjot pembiayaan via joint financing

Selain Summit Oto, rapor biru juga dikantongi Mandala Finance. Hingga Mei lalu penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor roda dua Mandala Finance juga naik pesat menjadi Rp 1,2 triliun. Dibandingkan dengan pencapaian pada Mei 2009 lalu, pertumbuhan tersebut setara dengan peningkatan setinggi 200%.

Menurut Direktur Utama Mandala Finance Harryjanto Lasmana, kesan lonjakan pertumbuhan penyaluran pembiayaan itu disebabkan kinerja tahun lalu yang minim. Itu disebabkan oleh kondisi perekonomian nasional saat itu yang terseret dampak krisis finansial global. Oleh sebab itu, perbaikan ekonomi saat ini menjadi bekal keyakinan Harryjanto untuk menggelontorkan pembiayaan hingga Rp 3,1 triliun, setara dengan pembiayaan untuk 400.000 unit sepeda motor.

"Isu pembatasan BBM dan kenaikan suku bunga pinjaman tidak akan terlalu besar mempengaruhi pasar sepeda motor motor nasional," terang dia. Mandala membagi target tahun ini menjadi dua bagian. "Sekitar Rp 1,5 triliun dicapai di semester pertama dan Rp 1,6 triliun di semester kedua," ucap Harryjanto.

Agar target tersebut tercapai, pekan lalu Mandala Multifinance menjalin kerjasama dengan 32 bank lokal dan asing untuk melakukan pembiayaan. Kerjasama dengan perbankan itu sebagian besar menggunakan pembiayaan bersama (joint financing).

Selain itu, Mandala Finance juga berencana menerbitkan obligasi untuk menambah amunisi pembiayaan. Tapi, Harryjanto bilang bahwa waktu penerbitan surat utang tersebut belum ditetapkan. "Penerbitan obligasi untuk diversifikasi saja. Kami rasa dana dari perbankan cukup untuk membiayai kami sampai akhir tahun nanti,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test