JAKARTA. Beberapa bankir melihat prospek pertumbuhan kredit disektor pertambangan pada 2017 ini akan membaik. Hal ini seiring dengan naiknya harga komoditas, utamanya harga batubara. Hal tersebut setidaknya tercermin dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2017. Di periode itu, penyaluran kredit pertambangan dan komoditas naik 3,34% dari setahun lalu menjadi Rp 124,8 triliun. Fakta tersebut berbanding terbalik dengan data akhir Maret 2016 kala kredit pertambangan mencetak penurunan 5,10%. "Pada awal tahun ini, bisnis pertambangan sudah mulai menggeliat, ditunjukkan dengan aktifitas tambang yang hidup lagi dan penjualan alat berat yang sudah mulai ramai," ujar Asnan Lubis, Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis OJK kepada KONTAN, Selasa (7/6).
Kredit tambang hirup kabar positif
JAKARTA. Beberapa bankir melihat prospek pertumbuhan kredit disektor pertambangan pada 2017 ini akan membaik. Hal ini seiring dengan naiknya harga komoditas, utamanya harga batubara. Hal tersebut setidaknya tercermin dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2017. Di periode itu, penyaluran kredit pertambangan dan komoditas naik 3,34% dari setahun lalu menjadi Rp 124,8 triliun. Fakta tersebut berbanding terbalik dengan data akhir Maret 2016 kala kredit pertambangan mencetak penurunan 5,10%. "Pada awal tahun ini, bisnis pertambangan sudah mulai menggeliat, ditunjukkan dengan aktifitas tambang yang hidup lagi dan penjualan alat berat yang sudah mulai ramai," ujar Asnan Lubis, Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis OJK kepada KONTAN, Selasa (7/6).