Kredit tol dari China ditargetkan segera cair



JAKARTA. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengakui lambannya proses pencairan pinjaman dari China tidak sepenuhnya berasal dari persyaratan kreditur yang berbelit. Namun, hal tersebut juga bisa terjadi karena perencanaan pelaksanaan proyek yang buruk sehingga mengganggu pembiayaan.

Sofyan Djalil, Menteri Perencanaan pembangunan Nasional/Kepala Bappenas mengatakan, panjangnya rantai birokasi di Indonesia maupun China sama-sama menjadi penyebab utama lambannya proses pencairan pinjaman yang hingga memakan waktu 23 bulan. "Harus bersama diperbaiki. Baik birokrasi di Indonesia maupun pihak sana," kata dia di kantornya, Jumat (2/10).

Oleh karena itu, Indonesia akan mengajak China untuk menegosiasikan percepatan pencairan pinjaman sekaligus mengatasi hambatan panjangnya jangka waktu pencairan pinjaman. Nah, pinjaman yang akan dibicarakan dalam waktu dekat ini yaitu senilai Rp 10 triliun untuk proyek infrastruktur empat jalan tol.


Sofyan mencontohkan, selama ini pencairan pinjaman sulit dicairkan lantaran dokumen proyek baik berupa studi kelayakan atawa feasibility study (FS), detail engineering design (DED), analisis dampak lingkungan (AMDAL), masih belum lengkap. Akibatnya, kreditur meragukan keseriusan proyek meskipun sudah ada jaminan dari pemerintah.

Indonesia akan berupaya meyakinkan China akan adanya perbaikan biroksasi, semisal penyerhanaan perizinan yang sudah mulai dilakukan. Menurut Sofyan, seharusnya proses pencairan pinjaman luar negeri, khususnya China bisa cepat dicairkan pasca digelarnya kontrak pembangunan dengan kontraktor.

"Kalau sudah buat kontrak, loan agreement mungkin hanya perlu waktu 3 hingga 5 bulan saja. Itu yang harus kami bicarakan dengan China," imbuhnya.

Untuk proses pencairan pinjaman proyek empat jalan tol, pemerintah akan merekomendasikan Kementerian Keuangan untuk menegosiasikan percepatan loan agreement. Keempat proyek jalan tol yang dimaksud yaitu, Tol Balikpapan-Samarinda, Tol Manado-Bitung, Tol Solo-Kertosono, dan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia