Perbankan berhasil memenuhi target pertumbuhan kredit. Data statistik perbankan Indonesia menyebutkan total penyaluran kredit per akhir Desember 2011 mencapai Rp 2.200,09 triliun, tumbuh 24,59% dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1.765,85 triliun. Sebelumnya Bank Indonesia (BI) menargetkan kredit akan tumbuh di kisaran 23% - 24%. Kredit dalam denominasi valuta asing (valas) menjadi motor penggerak dengan pertumbuhan 32% menjadi Rp 361,15 triliun. Sedangkan kredit dalam mata uang Rupiah tumbuh 23,2% menjadi Rp 1.838,95 triliun. Dari sisi kelompok bank, penyaluran kredit tumbuh merata di kisaran 20% - 23%. Pengecualian hanya untuk bank umum swasta nasional (BUSN) devisa yang berhasil meningkatkan pembiayaan hingga 28,37% menjadi Rp 922,54 triliun. Sedangkan bank persero atau BUMN hanya mencatat kenaikan kredit sebesar 20,86% menjadi Rp 776,83 triliun, beda tipis dengan kredit bank asing yang meningkat 20,7% dan kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang tumbuh 22%.
Kredit tumbuh 24,59%, kredit mubazir naik 23%
Perbankan berhasil memenuhi target pertumbuhan kredit. Data statistik perbankan Indonesia menyebutkan total penyaluran kredit per akhir Desember 2011 mencapai Rp 2.200,09 triliun, tumbuh 24,59% dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1.765,85 triliun. Sebelumnya Bank Indonesia (BI) menargetkan kredit akan tumbuh di kisaran 23% - 24%. Kredit dalam denominasi valuta asing (valas) menjadi motor penggerak dengan pertumbuhan 32% menjadi Rp 361,15 triliun. Sedangkan kredit dalam mata uang Rupiah tumbuh 23,2% menjadi Rp 1.838,95 triliun. Dari sisi kelompok bank, penyaluran kredit tumbuh merata di kisaran 20% - 23%. Pengecualian hanya untuk bank umum swasta nasional (BUSN) devisa yang berhasil meningkatkan pembiayaan hingga 28,37% menjadi Rp 922,54 triliun. Sedangkan bank persero atau BUMN hanya mencatat kenaikan kredit sebesar 20,86% menjadi Rp 776,83 triliun, beda tipis dengan kredit bank asing yang meningkat 20,7% dan kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang tumbuh 22%.