Kredit tumbuh tinggi, laba Bank Bukopin meningkat



JAKARTA. Di tengah perlambatan ekonomi, Bank Bukopin mencatatkan rapor kinerja positif. Sepanjang 2015, laba bersih bank berkode saham BBKP milik Grup Bosowa ini naik 43,27% menjadi sebesar Rp 964,3 miliar ketimbang tahun 2014. Kenaikan laba ini karena pendapatan bunga tumbuh sementara biaya operasional menyusut. 

Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan, pendapatan bunga bersih Bukopin meningkat 17,07% menjadi Rp 8,3 triliun di 2015. Keranjang pendapatan bunga bertambah karena Bank Bukopin mencatatkan kenaikan penyaluran kredit sebesar 19,51% menjadi Rp 66 triliun.

“Salah satu pendorong kenaikan penyaluran kredit adalah dari segmen kredit mikro yang naik sebesar 43,39% menjadi Rp 7,9 triliun,” ujar Glen, Rabu (16/3). 


Tahun lalu, portofolio kredit Bank Bukopin masih didominasi kredit segmen usaha kecil menengah (UKM) yakni mencapai 41,38% dari total kredit. Pada 2015, kredit UKM tumbuh 27,57% menjadi Rp 27,3 triliun. Sementara kredit segmen komersial menyumbang porsi 36,41% dari total kredit. 

Penyaluran kredit yang tumbuh positif turut mendongkrak aset sebesar 19,37% menjadi sebesar Rp 94,4 triliun. Meski laba tumbuh tinggi, rasio margin bunga bersih atawa net interest margin (NIM) turun tipis 0,12% ke level 3,58%. 

Penurunan NIM diimbangi dengan perbaikan rasio efisiensi atau beban operasional pendapatan operasional (BOPO) membaik ke level 87,56% dari sebelumnya sebesar 89,21% pada 2014. 

Dari sisi pendanaan, Bank Bukopin mampu mendongkrak dana pihak ketiga (DPK) sebesar 16,48% menjadi Rp 76,2 triliun. Dus, pertumbuhan kredit yang lebih tinggi ketimbang DPK membuat rasio likuiditas (LDR) mengetat atau naik menjadi 86,34% dari sebelumnya sebesar 83,89% pada 2014. 

Tahun ini, salah satu cara Bank Bukopin mendongkrak kredit adalah turut serta menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). Bank bukopin pun kepincut menggarap program Laku Pandai.  Bank Bukopin menyatakan siap menjalankan Laku Pandai dengan target merekrut 400 agen di tahun pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan