JAKARTA. Standard Chartered Bank Indonesia mengakui bahwa penyaluran kredit di kuartal III 2014 mengalami penurunan. Agar volume penyaluran kredit akhir tahun ini tidak terus turun, bank asal Inggris ini akan berusaha memperdalam hubungan dengan nasabah. Berdasarkan laporan keuangan Standard Chartered (Stanchart), total kredit yang disalurkan turun 6,48% dari Rp 33,17 triliun per September 2013 menjadi Rp 31,15 triliun di September 2014 (year on year/yoy). “Perlu kami klarifikasi bahwa penyaluran kredit kami menurun terutama disebabkan karena prinsip kehatian-hatian dalam pembukuan kredit. Terutama dalam situasi ketidakpastian politik pasca pemilihan umum presiden yang berdampak pada pergerakan kurs pasar dan investor menunda keputusan investasi di Indonesia,” kata Wiwien Widyantari, Financial Controller Standard Chartered Bank Indonesia di Jakarta, Senin (24/11).
Kredit turun, Stanchart dekati lagi nasabah
JAKARTA. Standard Chartered Bank Indonesia mengakui bahwa penyaluran kredit di kuartal III 2014 mengalami penurunan. Agar volume penyaluran kredit akhir tahun ini tidak terus turun, bank asal Inggris ini akan berusaha memperdalam hubungan dengan nasabah. Berdasarkan laporan keuangan Standard Chartered (Stanchart), total kredit yang disalurkan turun 6,48% dari Rp 33,17 triliun per September 2013 menjadi Rp 31,15 triliun di September 2014 (year on year/yoy). “Perlu kami klarifikasi bahwa penyaluran kredit kami menurun terutama disebabkan karena prinsip kehatian-hatian dalam pembukuan kredit. Terutama dalam situasi ketidakpastian politik pasca pemilihan umum presiden yang berdampak pada pergerakan kurs pasar dan investor menunda keputusan investasi di Indonesia,” kata Wiwien Widyantari, Financial Controller Standard Chartered Bank Indonesia di Jakarta, Senin (24/11).