Kredit UMKM BRI ditargetkan tumbuh 17% di 2017



JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memproyeksikan kredit sektor Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat tumbuh di kisaran 17% pada 2017. Angka tersebut lebih optimistis ketimbang realisasi akhir tahun 2016 sebesar 14% sampai 15%.  

Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, guna mencapai target tersebut  tahun depan pihaknya akan mengoptimalisasikan layanan perbankan digital, implementasi satelit BRI (BRI sat) serta menyasar ke pasar baru yaitu e-commerce guna meningkatkan kualitas kredit perseroan.

"Ke depan persaingan di dunia perbankan bukan hanya sesama bank tetapi juga Financial Technology (Finrech), untuk UMKM kita akan bidik pasar e-commerce," jelas Asmawi saat ditemui di Jakarta, Sabtu (17/12).


Saat ini BRI telah bekerja sama dengan e-commerce BUMN garapan PT Telkom yakni Blanja.com guna menggenjot realisasi pertumbuhan kredit.

BRI juga telah menyiapkan program pemberdayaan UMKM agar pelaku usaha UMKM khususnya nasabah BRI dapat meningkatkan kualitas bisnisnya. Dengan begitu, BRI berharap kredit yang tersalurkan juga akan bertumbuh seiring pertumbuhan bisnis UMKM tersebut.

Selain itu, BRI juga mendorong peningkatan kualitas produk UMKM, melalui perbaikan kemasan. Serta, membimbing UMKM untuk mendaftar hak cipta dan hak paten agar dapat bersaing di pasar global serta memudahkan pembiayaan dari segi perbankan.  "Tentunya pembiayaan, kalau sudah binaan BRI tentunya pembiayaan nggak masalah," ujar dia.

Sebagai informasi, per Oktober 2016 BRI telah menyalurkan kredit UMKM sekitar Rp 397 triliun. Sementara, jumlah nasabah UMKM yang dibiayai BRI saat ini mencapai 10 juta unit usaha. 

Adapun, BRI meningkatkan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk 2017 sebesar 11% menjadi Rp 5 triliun, dengan alokasi terbesar untuk belanja teknologi informasi sebesar Rp 2,4 triliun. Sebagai informasi, jumlah tersebut meningkat dibanding anggaran tahun 2016 belanja modal BRI sebesar Rp 4,5 triliun, dengan alokasi belanja IT sebesar Rp 2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini