JAKARTA. Kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih menjadi andalan perbankan mendongkrak kenaikan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM). Maklum, bunga kredit sektor ini terbilang tinggi, lantaran risiko kredit sektor ini juga lebih tinggi dibandingkan kredit korporasi. Bank Indonesia (BI) mencatat, kuartal pertama 2013 lalu, kucuran kredit UMKM dan kredit untuk usaha kecil menengah (UKM) mencapai Rp 1.917 triliun, tumbuh 18% dibandingkan akhir kuartal pertama tahun lalu. Kredit bagi usaha bermodal mini ini mengalir deras ke sektor perdagangan besar dan eceran, pengolahan, jasa dunia usaha, jasa sosial, serta pertanian. Asal tahu saja, bank-bank pemain besar di bisnis ini mendulang untung besar. Sebut saja Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Danamon, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Bank Mandiri, dan Bank CIMB Niaga.
Kredit UMKM mempertebal margin bank
JAKARTA. Kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih menjadi andalan perbankan mendongkrak kenaikan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM). Maklum, bunga kredit sektor ini terbilang tinggi, lantaran risiko kredit sektor ini juga lebih tinggi dibandingkan kredit korporasi. Bank Indonesia (BI) mencatat, kuartal pertama 2013 lalu, kucuran kredit UMKM dan kredit untuk usaha kecil menengah (UKM) mencapai Rp 1.917 triliun, tumbuh 18% dibandingkan akhir kuartal pertama tahun lalu. Kredit bagi usaha bermodal mini ini mengalir deras ke sektor perdagangan besar dan eceran, pengolahan, jasa dunia usaha, jasa sosial, serta pertanian. Asal tahu saja, bank-bank pemain besar di bisnis ini mendulang untung besar. Sebut saja Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Danamon, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Bank Mandiri, dan Bank CIMB Niaga.