JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengaku tidak akan merugi atas penghapusbukuan kredit usaha tani (KUT). Meskipun, BRI merupakan penyalur KUT terbesar. Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan, besarnya persentase kredit macet atau non performing loan (NPL) KUT membuat pemerintah memutihkan tunggakan kredit macet KUT. "Itu dana dari pemerintah dan bank tidak perlu mengembalikan," kata Sofyan, Senin (27/8). Bank BUMN ini telah menyalurkan kredit usaha tani hingga sekitar Rp 2 triliun. Sekadar mengingatkan, dana KUT berasal dari pemerintah.Pemerintah mengalokasikan dana KUT sebesar Rp 5,7 triliun kepada 14 bank. Bank hanya sebagai penyalur kredit yang diberikan kepada para petani melalui linkage program.
Kredit usaha tani dihapus, bagaimana nasib BRI?
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengaku tidak akan merugi atas penghapusbukuan kredit usaha tani (KUT). Meskipun, BRI merupakan penyalur KUT terbesar. Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan, besarnya persentase kredit macet atau non performing loan (NPL) KUT membuat pemerintah memutihkan tunggakan kredit macet KUT. "Itu dana dari pemerintah dan bank tidak perlu mengembalikan," kata Sofyan, Senin (27/8). Bank BUMN ini telah menyalurkan kredit usaha tani hingga sekitar Rp 2 triliun. Sekadar mengingatkan, dana KUT berasal dari pemerintah.Pemerintah mengalokasikan dana KUT sebesar Rp 5,7 triliun kepada 14 bank. Bank hanya sebagai penyalur kredit yang diberikan kepada para petani melalui linkage program.