Para kreditor dikabarkan mulai membahas proposal baru yang diajukan Yunani pada Jumat kemarin. Namun keputusan akhir atas proposal pinjaman terbaru dari Negeri para Dewa itu baru akan diketahui akhir pekan ini. Jumat kemarin, parlemen Yunani juga mengambil suara terkait proposal yang diharapkan bisa mencegah negara yang krisis keuangan tersebut agar tak ditendang dari zona eropa.
Seperti diberitaan sebelumnya, setelah melalui referendum dan perdebatan keras, akhirnya Kamis malam lalu (9/7) Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengajukan proposal reformasi ekonomi kepada Eropa. Proposal terbaru Yunani ini disebut-sebut hampir sama dengan proposal yang pernah dipresentasikan oleh Komisi Eropa pada 26 Juni lalu. Salah satunya meliputi permintaan kreditur untuk kenaikan pajak dan memangkas anggaran publik atas dana pensiun. Yunani juga mengajukan restrukturisasi utangnya dan paket kebijakan pertumbuhan senilai 35 miliar euro atau US$ 38,7 miliar. Berikut adalah isi dari proposal Yunani seperti yang diungkapkan media lokal: - Kenaikan pajak di perusahaan pengiriman dan memangkas diskon pajak di sejumlah pulau - Menyamaratakan PPN dengan standar 23%, termasuk restoran dan katering
- Mengakiri program solidaritas bagi pensiunan mulai 2019 - Pemangkasan anggaran pertahanan negara senilai 300 juta euro atau US$ 332 juta mulai 2016 Memang, belakangan, tekanan dari kreditur Yunani agar mengajukan proposal yang lebih mudah dikelola semakin tinggi. Dengan demikian, pemerintah Yunani dapat bangkit dari krisis yang sudah menghapus seperempat dari nilai perekonomian mereka. Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, yang akan mengepalai pertemuan UE pada Minggu mendatang berharap menerima proposal reformasi yang konkret dan realistis dari Athena. "Proposal tersebut harus sesuai dengan proposal realistis dari kreditur. hanya itu yang bisa memberikan
win-win situation," kata Tusk.
Editor: Mesti Sinaga