JAKARTA. PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) memiliki pekerjaan rumah berat di tahun ini. Emiten milik Keluarga Bakrie ini harus segera keluar dari jerat utang yang membuat ekuitasnya menjadi negatif. Restrukturisasi utang tersebut akan dilakukan melalui penukaran utang dengan saham alias debt equity swap. Eddy Soeparno, Direktur Keuangan BNBR, mengatakan, sudah 60% kreditur menyetujui penukaran utang dengan saham. Total utang yang akan direstrukturisasi Rp 4,5 triliun hingga Rp 5,2 triliun. Persetujuan dengan kreditur ditargetkan selesai pada Kuartal III 2015. Setelah finalisasi dengan kreditur dan mendapat restu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), BNBR akan menerbitkan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) atau non pre-emptive rights (NPR). Jumlah utang jumbo ini membuat saham yang dikeluarkan juga sangat besar, maksimal 58% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Kreditur BNBR setuju untuk menukar utang
JAKARTA. PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) memiliki pekerjaan rumah berat di tahun ini. Emiten milik Keluarga Bakrie ini harus segera keluar dari jerat utang yang membuat ekuitasnya menjadi negatif. Restrukturisasi utang tersebut akan dilakukan melalui penukaran utang dengan saham alias debt equity swap. Eddy Soeparno, Direktur Keuangan BNBR, mengatakan, sudah 60% kreditur menyetujui penukaran utang dengan saham. Total utang yang akan direstrukturisasi Rp 4,5 triliun hingga Rp 5,2 triliun. Persetujuan dengan kreditur ditargetkan selesai pada Kuartal III 2015. Setelah finalisasi dengan kreditur dan mendapat restu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), BNBR akan menerbitkan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) atau non pre-emptive rights (NPR). Jumlah utang jumbo ini membuat saham yang dikeluarkan juga sangat besar, maksimal 58% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.