Kremlin Akui Kerugian Besar di Ukraina, Rusia Kuburkan Tentara Tewas



KONTAN.CO.ID - VLADIKAVKAZ. Pihak keluarga tentara Rusia menguburkan kerabatnya yang tewas di Ukraina. Upacara pemakaman dilakukan dengan salut senjata otomatis dan pita kuningan militer pada Jumat (8//2022). Hal ini dilakukan sehari setelah Kremlin mengakui untuk pertama kalinya bahwa mereka kehilangan sejumlah besar pasukan.

Mengutip Reuters, Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya "operasi khusus". 

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Kamis bahwa kerugian itu adalah "tragedi besar bagi kami."


Di kota garnisun selatan Vladikavkaz, dekat pegunungan Kaukasus, kerabat berkumpul untuk pemakaman Vitaly Dyadyushko, salah satu dari dua tentara yang dimakamkan pada hari Jumat di pemakaman kota Vostochnoe.

Seorang wanita menangis dengan pakaian hitam sambil mencium wajah tentara, yang berbaring di peti mati terbuka, diapit oleh tentara berseragam memegang senapan.  Seorang pendeta Ortodoks Rusia melambaikan dupa di atas peti mati.

Baca Juga: Intelijen Jerman dan Gambar Satelit Ungkap Pembunuhan Warga Sipil di Bucha, Ukraina

Dyadyushko, yang berasal dari pemukiman terdekat Arkhonskaya, meninggalkan empat saudara perempuan dan seorang ibu, kata pemimpin lokal Alexander Kusey.

"Dia dari keluarga besar, dan dia satu-satunya tulang punggung keluarga. Saya tidak tahu bagaimana gadis-gadis itu tanpa dia sekarang, dia banyak membantu," katanya. 

Dia menambahkan, "Dia belum menikah, dia tidak punya kesempatan, dia masih muda, sangat muda. Sayang sekali ketika yang muda meninggal sebelum waktunya."

Saat peti mati diturunkan ke tanah, sebuah band kuningan militer memainkan lagu kebangsaan dan seorang penjaga kehormatan menembakkan hormat menggunakan senjata otomatis.

Baca Juga: Tanggapi Kematian Warga Sipil di Bucha Ukraina, Uni Eropa Tambah Sanksi untuk Rusia

Tak lama setelah itu, pelayat berkumpul untuk pemakaman lain, yaitu Ruslan Kozayev yang berusia 41 tahun. Seorang wanita tua, menangis, dengan lembut menyentuh wajahnya.

Di tempat lain masih di area pemakaman yang sama, lebih dari 20 kuburan baru untuk tentara yang tewas di Ukraina terlihat.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie