Kremlin Bantah Rusia Sebabkan Kelaparan di Afrika



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Kamis (31/8/2023), Kremlin mengatakan bahwa Rusia tetap menjadi pemasok biji-bijian yang dapat diandalkan meskipun ada hambatan yang ditimbulkan oleh negara-negara Barat. Kremlin juga menegaskan bahwa kekurangan pangan di Afrika tidak ada hubungannya dengan Moskow.

Mengutip Reuters, Rusia pada bulan Juli keluar dari perjanjian yang telah berumur satu tahun yang memungkinkan Ukraina, salah satu eksportir terbesar di dunia, untuk mengirimkan gandum dari pelabuhan Laut Hitam meskipun ada invasi Rusia dan kendali militer atas perairan Ukraina. Adanya perjanjian ini akan mengurangi lonjakan harga global.

Saat ditanyai dalam sebuah pengarahan tentang tuduhan yang dilaporkan oleh ketua Dewan Keamanan Ukraina bahwa Moskow menyebabkan kelaparan di Afrika, di mana banyak negara bergantung pada gandum impor, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membantahnya.


“Tuduhan tersebut sama sekali tidak berdasar, salah dan sengaja memutarbalikkan kenyataan,” kata Peskov.

Dia menambahkan, kekurangan biji-bijian dan kekurangan pangan di benua Afrika tidak ada hubungannya dengan Rusia.

“Rusia, bahkan sekarang, meskipun perjanjian itu sendiri tidak lagi berhasil, mengambil posisi yang bertanggung jawab: Anda tahu tentang inisiatif pengiriman gandum gratis ke negara-negara termiskin di benua Afrika,” jelasnya.

Baca Juga: India Semakin Perketat Pengiriman Beras, Pasokan Global Terancam

Saat keluar dari perjanjian tersebut, Rusia berargumentasi bahwa sanksi-sanksi Barat menghambat ekspor pangan dan pupuk mereka sendiri, dan hal ini bertentangan dengan perjanjian terpisah.

Sejak saat itu, Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji mengirimkan hingga 50.000 ton gandum secara gratis ke enam negara Afrika – jumlah yang kemungkinan tidak akan menyebabkan kekurangan pangan di benua tersebut.

Peskov mengatakan belum ada hasil nyata mengenai usulan skema pengiriman gandum Rusia yang melibatkan Turki dan Qatar.

Baca Juga: Ukraina Mulai Mendaftar Kapal yang Bersedia Menggunakan Koridor Laut Hitam

Rusia telah mengusulkan rencana tersebut, di mana Qatar akan menjamin pengiriman gandum gratis ke negara-negara miskin, sebagai alternatif dari kesepakatan gandum di Laut Hitam.

Namun Turki telah berusaha meyakinkan Moskow untuk kembali ke perjanjian yang ditengahinya. Dua sumber Turki mengatakan kepada Reuters bahwa Presiden Turki Tayyip Erdogan akan bertemu Putin di resor Sochi di Laut Hitam Rusia pada 4 September untuk melakukan pembicaraan yang berfokus pada ekspor biji-bijian Laut Hitam.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie