Kremlin Juluki Pengusaha anti-Rusia untuk Dapat Keringanan Sanksi sebagai Pengkhianat



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Kamis (15/9/2023), Kremlin mengatakan bahwa pengusaha Rusia yang menyuarakan pandangan anti-Rusia dalam upaya agar sanksi pribadi Barat terhadap mereka dicabut adalah pengkhianat yang siap menjual negara mereka.

Reuters yang mengutip Jurnal Resmi UE memberitakan, Uni Eropa baru saja menghapus tiga pemimpin bisnis Rusia dari daftar sanksi mereka. Sanksi tersebut diberlakukan untuk menghukum Moskow atas perangnya di Ukraina. Namun sanksi pribadi bagi sebagian besar orang lainnya telah diperpanjang.

Ketika diminta mengomentari perkembangan tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa kecil kemungkinan Eropa sendiri dapat menjelaskan logika proses pengambilan keputusan di balik sanksi tersebut.


Pengusaha Rusia yang berbeda telah mengadopsi metode yang berbeda ketika mencoba untuk menghapuskan diri mereka dari daftar sanksi, katanya.

“Ada pengusaha yang mengambil posisi anti-Rusia dan mencoba mencabut sanksi demi 12 keping perak – mereka adalah pengkhianat,” kata Peskov.

Baca Juga: Vladimir Putin dan Kim Jong Un Saling Tukar Janji Dukungan

“Ada (juga) pengusaha yang secara sistematis dan metodis membela kepentingan mereka di pengadilan – ini adalah hak setiap pengusaha dan kami memperlakukannya dengan hormat,” tambahnya.

Rusia menganggap setiap penyitaan properti pribadi atau perambahan terhadap aset bisnis individu bertentangan… dengan undang-undang internasional.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada minggu ini menggambarkan salah satu pendiri perusahaan teknologi Yandex Arkady Volozh sebagai “orang berbakat” yang memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya menyusul ledakan anti-perang yang ia sampaikan bulan lalu.

Volozh, yang sanksi Uni Eropa-nya diperpanjang pada minggu ini, bulan lalu mengecam apa yang disebutnya sebagai invasi “biadab” Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Kim Jong Un ke Rusia, Korea Utara Luncurkan Dua Rudal Balistik ke Laut

“Hal ini terkait dengan keinginan orang-orang tersebut untuk tetap mempertahankan usahanya, mempertahankan asetnya, terutama jika orang-orang tersebut telah pindah dan memutuskan untuk tinggal di negara lain,” kata Putin, Selasa.

Yandex sedang melakukan restrukturisasi perusahaan yang pada akhirnya akan memisahkan bisnis penghasil pendapatan utamanya di Rusia dari perusahaan induknya yang terdaftar di Belanda, Yandex NV.

Volozh tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie