KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kremlin pada Sabtu 3 Juni 2023 mengumumkan bahwa jurnalis dari "negara yang tidak bersahabat" tidak akan diizinkan masuk ke Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF). Forum ini digunakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai wadah untuk memperlihatkan potensi ekonomi negaranya kepada investor global. SPIEF diadakan sejak tahun 1997 dan dianggap sebagai tanggapan Rusia terhadap Forum Ekonomi Dunia di Davos. Hingga saat ini, wartawan Barat belum pernah dilarang mengikuti forum ini.
Baca Juga: China Tolak Ajakan AS untuk Mengadakan Pertemuan Menteri Pertahanan Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada kantor berita TASS, "Kali ini memang telah diputuskan untuk tidak mengakreditasi publikasi dari negara-negara yang tidak bersahabat dengan SPIEF. Minat terhadap SPIEF selalu tinggi, dan jurnalis lain akan tetap beroperasi di lokasi acara tersebut." Istilah "negara yang tidak bersahabat" digunakan oleh Moskow untuk menggambarkan negara-negara yang memberlakukan sanksi terhadap Rusia terkait konflik di Ukraina. Biro
Reuters di Moskow diberitahu oleh penyelenggara forum pada hari Jumat bahwa akreditasi jurnalisnya telah dibatalkan setelah sebelumnya telah dikonfirmasi pada hari Kamis.
Reuters telah meminta klarifikasi secara tertulis namun belum menerima respons. Pada era perkembangan pesat Rusia pada tahun 2000-an, banyak investor besar dari Barat dan bankir investasi berpartisipasi dalam forum tersebut dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan ekonomi pada awal pemerintahan Putin.
Baca Juga: Jerman akan Mengizinkan Tank Buatannya Dikirim ke Ukraina Namun, dalam beberapa tahun terakhir, investor China dan Arab telah menggantikan posisi mereka. Pada tahun lalu, Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengadakan pembicaraan dengan Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, dalam acara tersebut.
Putin menyatakan bahwa Rusia berpaling ke China dan kekuatan Asia karena Barat telah melancarkan apa yang dia sebut sebagai perang "ekonomi dan hibrida" yang bertujuan untuk menghancurkan negaranya. Pada tahun 2021, Putin menyampaikan kepada para delegasi forum bahwa "acara dan forum besar seperti ini benar-benar menghubungkan dan mempersatukan orang-orang dari berbagai negara."
Baca Juga: Sekutu Dekat Putin: Taiwan Bakal Kembali ke Pangkuan China Tepat Waktu "Rusia akan memfasilitasi pertemuan-pertemuan ini sebaik mungkin, dan juga memfasilitasi berbagi pengalaman serta memamerkan pencapaian-pencapaian terobosan dalam bidang sains dan teknologi," ujar Putin.
Editor: Noverius Laoli