Kremlin: Sanksi Barat Akan Berlangsung Lama, Tapi Pengaruh AS Bakal Memudar



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Jumat (1/12/2023), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Rusia berasumsi bahwa sanksi Amerika Serikat dan sekutunya akan berlangsung selama bertahun-tahun. Akan tetapi, lanjutnya, pengaruh AS terhadap perekonomian dunia semakin berkurang.

Mengutip Reuters, Peskov mengomentari sebuah wawancara di mana Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Sumber Daya Energi Geoffrey Pyatt mengatakan kepada Financial Times bahwa Washington menargetkan untuk mengurangi separuh pendapatan minyak dan gas Rusia pada akhir dekade ini.

"Kami yakin sanksi ini akan berlaku selama bertahun-tahun. Bahkan tanpa pernyataan dari perwakilan AS yang terhormat, kami sudah mengetahui hal ini. Kami berasumsi demikian saat merumuskan kebijakan kami," kata Peskov kepada wartawan.


Rusia sering kali menyombongkan diri bahwa perekonomiannya terbukti lebih tangguh dari yang diharapkan dalam menghadapi sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya terkait perang di Ukraina.

Di sisi lain, negara ini menghadapi inflasi yang terus-menerus dan kekurangan tenaga kerja. Sementara, pertumbuhan ekonominya, yang mencapai 5% berbasis tahunan di bulan Oktober, sebagian besar didasarkan pada peningkatan besar-besaran dalam produksi militer.

Baca Juga: Rusia Berpotensi Perpanjang Larangan Ekspor Beras Hingga 30 Juni 2024

“Kami juga yakin bahwa Amerika Serikat akan terus mencoba memberikan tekanan pada Rusia dan seluruh sistem perdagangan dan hubungan ekonomi, yang pada dasarnya menghancurkan format hubungan ini,” kata Peskov.

Untuk mengimbangi penurunan perdagangan dengan Barat, Rusia beralih ke China, India, dan pasar lain di Timur Tengah, Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

“Perekonomian dunia tidak terbatas pada perekonomian AS,” Peskov menambahkan, seraya mengatakan bahwa China sedang getol-getolnya mengejar ketertinggalan dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Vladimir Putin: Rusia Jauh Lebih Ambisius Soal AI

Dia juga menambahkan, “Dunia jauh lebih beragam dibandingkan Amerika Serikat, sehingga dunia yang berpusat pada Amerika telah berakhir, dan periode keberagaman pun dimulai, termasuk dalam hubungan ekonomi internasional.”

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie