Kresna Graha Sekurindo perluas bisnis



JAKARTA. Kresna Graha Sekurindo berencana mengembangkan bisnisnya. Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) kemarin (20/6), para investor menyetujui, perusahaan yang menjalankan fungsi sekuritas ini mengubah lini bisnis. Yakni, menjadi holding yang bergerak di bidang perdagangan umum dan bisa berinvestasi di berbagai usaha lain.

Seiring perubahan bisnis itu, perusahaan juga akan berganti nama menjadi PT Kresna Graha Investama. Pemegang saham juga menyetujui pembentukan anak usaha PT Kresna Securities. Perusahaan juga akan membawahi Kresna Asset Management. "Keputusan resmi, tinggal tunggu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mudah-mudah-an tidak terlalu lama," ujar Michael Steven, Direktur Utama Kresna, Kamis (20/6).

Ia menjelaskan, selama ini cukup banyak pihak dari dalam maupun luar negeri yang melakukan pendekatan kepada Kresna untuk berinvestasi di bidang lain. Ini mendorong Kresna memperluas bisnis. "Banyak cakupan yang kami lihat, baik itu asuransi umum dan jiwa, multifinance, tambang, properti, dan lainnya," terang Steven. Dia bilang, diversifikasi usaha juga bisa menyebar risiko. Saat ini, grup juga memiliki Kresna Life.


Menjamin emisi

Demi memperkuat bisnis yang sudah ada, Kresna Investama akan menyetor modal awal sebesar 10% atau setara  Rp 30 miliar kepada Kresna Securities. "Kami melakukan bertahap dulu. Setelah mendapat izin, baru ditambah lagi," ucap Steven. Kresna Investama berencana kembali menyuntikkan modal hingga Rp 100 miliar.

Sekadar informasi, Kresna Graha Sekurindo, yang kini bergerak sebagai sekuritas, memiliki modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) sekitar Rp 39 miliar, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin.

Dengan modal lebih kuat, diharapkan Kresna Securities bisa menggarap bisnis penjaminan emisi kelas kakap juga. Tahun ini, Kresna baru saja mendaftarkan rencana initial public offering (IPO) PT Sidomuncul dengan nilai emisi antara Rp 1 triliun– Rp 1,5 triliun. Kresna menargetkan, Sidomuncul bisa melantai di bursa pada kuartal III.

Kresna juga mengincar penjaminan emisi di berbagai sektor seperti properti, otomotif, minyak dan gas, serta jasa keuangan. "Nilai penjaminan emisi di beberapa perusahaan mencapai Rp 2 triliun–Rp 3 triliun," kata Steven.

Octavianus Budiyanto, Direktur Kresna, menambahkan perusahaannya ingin mengincar pangsa saham hingga di atas 1% di tahun ini. Tahun lalu, pangsa pasar  Kresna hanya 0,39%. Dia juga menargetkan, rata-rata nilai transaksi perdagangan harian sebesar Rp 200 miliar–Rp 250 miliar. "Kami akan membuka dua cabang lagi tahun ini dan akan  mengandalkan portal online trading," tutur Octavianus.

Sepanjang Mei, Kresna mencatat transaksi perdagangan hingga Rp 2,89 triliun. Kresna berharap, mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba tahun ini 30%. Tahun lalu, pendapatan Kresna Rp 122,08 miliar atau tumbuh 13,32%, dengan laba bersih Rp 10,09 miliar. Pada rapat tahunan, Kresna mendapat persetujuan menahan seluruh laba.             n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: