KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebentar lagi, batas registrasi pengguna telepon seluler akan berakhir pada 1 Mei 2018. Hal ini bisa berdampak pada kinerja saham emiten di sektor telekomunikasi, apabila jumlah pengguna providernya berkurang akibat diblokir pada masa akhir registrasi. Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra mengatakan, kemungkinan (average revenue per user (ARPU) dari saham emiten perusahaan telekomunikasi Tanah Air akan terpengaruh, karena penurunan jumlah pengguna. "Ini kan shock karena perubahan kebijakan, kami rasa (dampaknya) lebih bersifat sementara. Meskipun, kita tidak memiliki data berapa persen kontribusi dari kartu perdana (ponsel)," kata Etta kepada Kontan.co.id di Jakarta, Senin (23/4). Ia memastikan bahwa seluruh operator akan terdampak oleh berakhirnya masa registrasi telepon seluler. Dampak terberat, menurut Etta, akan dirasakan operator kecil yang umumnya, lebih banyak bermain di harga. "Sebenarnya, secara finansial, perusahaan distribusi voucher dan SIM yang lebih kena dampak negatifnya," ungkap Etta.
Kresna Sekuritas: Cermati saham telko seperti TLKM dan EXCL
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebentar lagi, batas registrasi pengguna telepon seluler akan berakhir pada 1 Mei 2018. Hal ini bisa berdampak pada kinerja saham emiten di sektor telekomunikasi, apabila jumlah pengguna providernya berkurang akibat diblokir pada masa akhir registrasi. Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra mengatakan, kemungkinan (average revenue per user (ARPU) dari saham emiten perusahaan telekomunikasi Tanah Air akan terpengaruh, karena penurunan jumlah pengguna. "Ini kan shock karena perubahan kebijakan, kami rasa (dampaknya) lebih bersifat sementara. Meskipun, kita tidak memiliki data berapa persen kontribusi dari kartu perdana (ponsel)," kata Etta kepada Kontan.co.id di Jakarta, Senin (23/4). Ia memastikan bahwa seluruh operator akan terdampak oleh berakhirnya masa registrasi telepon seluler. Dampak terberat, menurut Etta, akan dirasakan operator kecil yang umumnya, lebih banyak bermain di harga. "Sebenarnya, secara finansial, perusahaan distribusi voucher dan SIM yang lebih kena dampak negatifnya," ungkap Etta.