Kresna Sekuritas siapkan satu perusahaan digital IPO, targetkan raup Rp 600 miliar



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Kresna Sekuritas, anak perusahaan PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) akan kembali mengawal perusahaan rintisan atau start up di bidang digital untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baru-baru ini, Kresna Sekuritas berhasil mencatatkan saham PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) pada Selasa (17/9). Telefast merupakan anak usaha dari PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) yang juga merupakan bagian dari KREN. TFAS juga merupakan emiten start up yang bergerak di bidang digital, tepatnya di sektor perdagangan, jasa, dan investasi.

Direktur Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto menyatakan masih ada perusahaan start up digital selain TFAS yang akan dikawal Kresna untuk menjadi emiten di bursa, yaitu PT Digital Mediatama Maxima (DMM). Berdasarkan catatan Kontan.co.id, DMM merupakan perusahaan digital cloud advertising di mana berbagai konten iklan yang ditayangkan tersambung oleh cloud milik DMM.


Baca Juga: Sejumlah saham IPO calon emiten laris manis di masa penawaran umum

DMM juga merupakan bagian dari Grup Kresna, yaitu anak usaha tidak langsung dari PT NFC Indonesia Tbk (NFCX). Octavianus mengatakan DMM berencana menghimpun dana hingga lebih dari Rp 600 miliar.

"DMM ini kami kerjasama dengan Macquaire Singapore. Target dananya agak besar, sekitar Rp 600 miliar ke atas," ujar Octavianus di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Selasa (17/9).

Ia menilai DMM sudah siap untuk listing yang diperkirakan terealisasikan dalam waktu dekat ini. Octavianus juga menjelaskan pihaknya melihat peluang besar dari perusahaan rintisan yang ingin menjadi perusahaan terbuka.

Oleh karena itu, Kresna Sekuritas memboyong dua perusahaan rintisan digital di tahun ini. Ditambah lagi, tren perusahaan berkapitalisasi besar saat ini juga sudah bergeser. Jika sebelumnya perusahaan minyak dan gas, kini menjadi perusahaan rintisan.

Baca Juga: Telefast Indonesia (TFIN) akan IPO dengan harga Rp 180 per saham

"Start up atau perusahaan tekfin itu sekarang lagi tren. Dulu perusahaan kapitalisasi besar ada di minyak dan gas, tapi sekarang tekfin dan start up seperti Amazon, Apple, dan lain-lain yang menguasai," tutur Octavianus.

Sebelumnya, Kresna Sekuritas memaparkan akan mengawal lima perusahaan untuk IPO di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2019. Dua di antaranya adalah perusahaan digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi