Kriling Berjangka gandeng Asia Sejahtera Mina untuk pengadaan resi gudang rumput laut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kriling Berjangka Indonesia (KBI) baru saja menjalin kerjasama dengan PT Asia Sejahtera Mina untuk pengadaan resi gudang rumput laut. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan pada Jumat, 31 Januari 2020 kemarin di Sidoarjo.

Melalui kerjasama ini, nantinya KBI akan menjadi penyedia sarana dan prasarana kriling dan penjamin penyelesaian transaksi dan registrasi komoditas rumput laut. Sementara PT Asia Sejahtera Mina akan menjadi penyedia komoditas rumput laut sekaligus memasarkan komoditas rumput laut.

Baca Juga: Analis: Penurunan harga minyak dunia hanya bersifat sementara

Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi menyatakan kerja sama ini adalah bentuk komitmen dari KBI untuk memanfaatkan sistem resi gudang guna memaksimalkan potensi besar komoditas di Indonesia, dalam hal ini adalah rumput laut.

“Kerjasama ini merupakan langkah strategis yang kami lakukan sebagai upaya mendukung pemerintah dalam meningkatkan pemanfaatan sistem resi gudang rumput laut,” jelas Fajar dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id.

“Selain itu, rumput laut sendiri adalah komoditas yang potensial, hanya saja banyak nelayan yang belum mengetahui manfaat sistem resi gudang,” tambah Fajar.

Dalam kerjasama ini, KBI juga akan bersinergi dengan PT Asia Sejahtera Mina untuk menyosialisasikan sistem resi gudang rumput laut kepada seluruh pemangku kepentingan.

Baca Juga: Pasokan melimpah, harga minyak melorot

Data dari KBI menunjukkan pada 2019 kemarin nilai pembiayaan resi gudang rumput laut mencapai Rp 9,8 miliar dengan penerbitan 24 sistem resi gudang. Angka ini sedikit mengalami penurunan dibanding 2018. Pada 2018, pembiayaan mencapai Rp 11,9 miliar dengan penerbitan 25 sistem resi gudang.

“Dengan potensi yang ada, kami berharap kerjasama ini bisa meningkatkan pembiayaan dan penerbitan sistem resi gudang rumput laut di waktu yang akan datang. Ke depan, kami juga akan bekerja sama dengan BUMN maupun BUMD untuk bisa terus meningkatkan sistem resi gudang ini,” ungkap Fajar.

Potensi yang dimaksud Fajar adalah rumput laut bernilai ekonomis tinggi seperti Eucheuma Cottoni. Sebab nilai ekonomi dari komoditas tersebut ditaksir mencapai US$ 10 miliar per tahun.

Baca Juga: Menko Airlangga ingin hilirisasi bauksit terealisasi secepatnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi