JAKARTA. Krisis keuangan global saat ini turut mempengaruhi kinerja PT Benih Inti Subur Intani International Tbk (BISI). Menurut Wakil Presiden Direktur BISI Jemmy Eka Putra, salah satu efek krisis bagi BISI adalah sulitnya mencari pinjaman perbankan. Pasalnya, krisis saat ini telah membuat bank sulit mengeluarkan dana.Alhasil, kini, BISI telah membatalkan rencana investasinya berupa pembangunan dua pabrik baru masing-masing berkapasitas 20.000 ton di Jombang. Selain itu, rencana pengaspalan jalan di belakang pabrik pun ditunda. "Tapi, yang mutlak untuk proses produksi tetap kami selesaikan semua," imbuh Jemmy.Dengan adanya perubahan rencana itu, BISI kemudian melakukan revisi anggaran belanja modal atau capital expenditur (capex) tahun 2009 dari Rp 400 miliar menjadi Rp 65 miliar. Namun, Jemmy bilang, dana capex tahun tahun depan itu dipastikan masih akan cukup. "BISI belum membutuhkan dana eksternal. Dana internal masih mencukupi," tandasnya.
Krisis, BISI Revisi Capex Tahun 2009 Menjadi Rp 65 Miliar
JAKARTA. Krisis keuangan global saat ini turut mempengaruhi kinerja PT Benih Inti Subur Intani International Tbk (BISI). Menurut Wakil Presiden Direktur BISI Jemmy Eka Putra, salah satu efek krisis bagi BISI adalah sulitnya mencari pinjaman perbankan. Pasalnya, krisis saat ini telah membuat bank sulit mengeluarkan dana.Alhasil, kini, BISI telah membatalkan rencana investasinya berupa pembangunan dua pabrik baru masing-masing berkapasitas 20.000 ton di Jombang. Selain itu, rencana pengaspalan jalan di belakang pabrik pun ditunda. "Tapi, yang mutlak untuk proses produksi tetap kami selesaikan semua," imbuh Jemmy.Dengan adanya perubahan rencana itu, BISI kemudian melakukan revisi anggaran belanja modal atau capital expenditur (capex) tahun 2009 dari Rp 400 miliar menjadi Rp 65 miliar. Namun, Jemmy bilang, dana capex tahun tahun depan itu dipastikan masih akan cukup. "BISI belum membutuhkan dana eksternal. Dana internal masih mencukupi," tandasnya.