KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kisruh di tubuh perusahaan bihun legendaris, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), kian meruncing. KONTAN mendapatkan dokumen, dewan komisaris AISA akan memberhentikan direksi perusahaan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar hari ini. Ini terkait penolakan komisaris meneken laporan tahunan AISA tahun buku 2017. Rencana itu tertuang dalam risalah keputusan rapat dewan komisaris yang diteken oleh empat komisaris AISA, yakni Anton Apriyantono, Hongkie Widjaja, Hengky Koestanto dan Jaka Prasetya. Salah satu butir surat itu menyatakan, Dewan Komisaris AISA akan mencopot direksi bila pemungutan suara soal kelangsungan jabatan direksi tidak berlangsung di RUPS. AISA kemudian akan menggelar RUPSLB untuk menunjuk dewan direksi baru. Isi lain dari surat tersebut, dewan komisaris AISA satu suara menolak menandatangani laporan tahunan 2017. Alasannya, mereka tidak mendapat penjelasan memadai atas sejumlah transaksi dan piutang AISA senilai lebih dari Rp 2 triliun ke beberapa perusahaan yang dinilai terafiliasi dengan Direktur Utama Joko Mogoginta (lihat tabel). Data Ditjen AHU Kementerian Hukum dan HAM setidaknya menunjukkan afiliasi itu.
Krisis di tubuh Tiga Pilar bukan sekadar gagal bayar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kisruh di tubuh perusahaan bihun legendaris, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), kian meruncing. KONTAN mendapatkan dokumen, dewan komisaris AISA akan memberhentikan direksi perusahaan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar hari ini. Ini terkait penolakan komisaris meneken laporan tahunan AISA tahun buku 2017. Rencana itu tertuang dalam risalah keputusan rapat dewan komisaris yang diteken oleh empat komisaris AISA, yakni Anton Apriyantono, Hongkie Widjaja, Hengky Koestanto dan Jaka Prasetya. Salah satu butir surat itu menyatakan, Dewan Komisaris AISA akan mencopot direksi bila pemungutan suara soal kelangsungan jabatan direksi tidak berlangsung di RUPS. AISA kemudian akan menggelar RUPSLB untuk menunjuk dewan direksi baru. Isi lain dari surat tersebut, dewan komisaris AISA satu suara menolak menandatangani laporan tahunan 2017. Alasannya, mereka tidak mendapat penjelasan memadai atas sejumlah transaksi dan piutang AISA senilai lebih dari Rp 2 triliun ke beberapa perusahaan yang dinilai terafiliasi dengan Direktur Utama Joko Mogoginta (lihat tabel). Data Ditjen AHU Kementerian Hukum dan HAM setidaknya menunjukkan afiliasi itu.