KONTAN.CO.ID - BEIRUT. Pemerintah Lebanon yang didukung Hizbullah akan menghadapi kesulitan politik karena belum berhasil mengamankan dana pinjaman asing. Hal ini sangat mendesak untuk menangkal kolapsnya ekonomi Lebanon. Ada kemungkinan, negara ini akan meminta bantuan Dana Moneter Internasional (IMF). Melansir Reuters, kabinet Perdana Menteri Hassan Diab juga menghadapi aksi protes yang semakin keras terhadap elit politik yang telah membawa Lebanon ke dalam krisis terburuk sejak perang saudara 1975-90. Dibentuk oleh Hizbullah yang didukung Iran dan sekutunya, kabinet menghadapi krisis ekonomi pada saat negara-negara Teluk Arab tampaknya tidak lagi bersedia untuk menggelontorkan dana bantuan bagi Lebanon. Negara-negara Teluk Arab bersama dengan Washington, menyebut Hezbollah sebagai kelompok teroris.
Krisis ekonomi akut menghadang pemerintah Lebanon
KONTAN.CO.ID - BEIRUT. Pemerintah Lebanon yang didukung Hizbullah akan menghadapi kesulitan politik karena belum berhasil mengamankan dana pinjaman asing. Hal ini sangat mendesak untuk menangkal kolapsnya ekonomi Lebanon. Ada kemungkinan, negara ini akan meminta bantuan Dana Moneter Internasional (IMF). Melansir Reuters, kabinet Perdana Menteri Hassan Diab juga menghadapi aksi protes yang semakin keras terhadap elit politik yang telah membawa Lebanon ke dalam krisis terburuk sejak perang saudara 1975-90. Dibentuk oleh Hizbullah yang didukung Iran dan sekutunya, kabinet menghadapi krisis ekonomi pada saat negara-negara Teluk Arab tampaknya tidak lagi bersedia untuk menggelontorkan dana bantuan bagi Lebanon. Negara-negara Teluk Arab bersama dengan Washington, menyebut Hezbollah sebagai kelompok teroris.