Krisis energi kembali minta korban, satu lagi pengecer listrik Singapura tumbang



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Krisis energi di Singapura kembali meminta korban. Best Electricity mengumumkan pada Selasa (19/10), mereka keluar dari pasar setrum negeri Merlion, menjadi pengecer listrik ketiga yang melakukannya dalam seminggu.

“Kondisi volatilitas yang tidak terduga di pasar energi telah membuat kami sangat sulit untuk melanjutkan operasi," kata Best Electricity di situsnya, seperti dikutip Channel News Asia.

Best Electricity berencana untuk keluar dari pasar listrik Singapura efektif per Kamis (21/10). Akun pelanggan akan mereka transfer ke SP Group.


“Pelanggan akan menerima pemberitahuan resmi dari kami dalam beberapa hari ke depan,” sebut Best Electricity. “Kami menjamin pelanggan kami tidak akan ada gangguan pada pasokan listrik mereka”.

Pekan lalu, iSwitch dan Ohm Energy mengumumkan, mereka akan menghentikan operasi menyusul lonjakan tarif listrik akibat harga gas meroket.

Baca Juga: Krisis listrik, Singapura ambil 3 langkah antisipasi luar biasa untuk jaga pasokan

Kedua perusahaan tersebut termasuk di antara 12 pengecer Singapura di bawah Pasar Energi Terbuka, di mana konsumen memiliki pilihan untuk membeli listrik dari Grup SP dengan tarif yang diatur atau dari pengecer listrik dengan harga yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pengecer lain Union Power mengatakan pada Senin (18/10), mereka mengurangi 850 akun pelanggan terutama komersial di tengah tarif listrik yang tinggi.

Di tengah krisis energi global, Otoritas Pasar Energi Singapura (EMA) mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menjaga pasokan energi di negara kota itu.

Langkah tersebut termasuk menyiapkan fasilitas bahan bakar siaga untuk digunakan oleh perusahaan pembangkit guna menghasilkan listrik jika diperlukan.

Menyebut langkah-langkah itu “luar biasa tetapi perlu”, EMA menyatakan, akan terus memantau perkembangan dan melakukan langkah-langkah lebih lanjut jika diperlukan.

Selanjutnya: Lonjakan harga setrum jadi tekanan besar bagi pengecer listrik Singapura

Editor: S.S. Kurniawan