Krisis Finansial AS Jadi Isu Utama Kampanye Kandidat Presiden AS



ESPANOLA. Isu krisis finansial yang melanda AS seminggu terakhir dijadikan topik utama dalam kampanye oleh calon Presiden AS. Perang verbal mewarnai kampanye masing-masing calon.

Kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat Barack Obama menyebut rivalnya John McCain sebagai pejuang kesiangan dalam menganalisa kondisi pasar saat ini. Bahkan ia sempat memperolok McCain yang sebelumnya pada minggu ini mengatakan bahwa perekonomian fundamental AS cukup kuat.

Mendapat serangan itu, McCain tak mau tinggal diam. Pada kampanyenya kamis kemarin, ia membalas Obama dengan mengatakan bahwa kandidat Presiden AS kulit hitam pertama itu mengeksploitasi krisis finansial di AS untuk kepentingan politik. Bahkan McCain bilang, Obama seperti gembira dengan adanya berita buruk tersebut.


Namun, pada salah satu orasinya, Obama mendesak the Federal Reserve (The Fed) dan the Treasury untuk mengambil langkah darurat agar penyaluran kredit terus mengalir ke pasar perumahan yang kini tengah bermasalah. Langkah tersebut, lanjut Obama, akan membantu menahan laju krisis di pasar finansial.

“Kejadian yang terjadi dalam beberapa hari belakangan menunjukkan bahwa kita harus segera berbuat sesuatu yang lebih baik. Itu sebabnya saya mengimbau kepada the Fed dan Treasury untuk menggunakan kekuasaan mereka agar menjaga arus kredit. Hal itu ditujukan untuk memastikan sistem finansial kita memiliki modal yang cukup,” ujar senator dari Illinois dalam kampanye di New Mexico.

Pada saat kondisi pasar kembali anjlok pada Senin lalu, baik Obama maupun McCain, menyerukan agar pembuat kebijakan di Wall Street bekerjasama dengan perusahaan sekuritas dan komisi perdagangan bursa untuk bekerjasama memecahkan masalah tersebut.

Selasa depan, Obama berencana terbang ke Florida dan dijadwalkan untuk bertemu dengan penasihat ekonom. Beberapa ekonom yang menjadi penasihat Obama atas responsnya terhadap krisis finansial di Negeri Paman Sam itu antara lain mantan Pimpinan the Fed Paul Volcker dan mantan Sekretaris Treasury AS Lawrence Summers dan Robert Rubin.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie