TIMIKA. Manajemen Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Timika, Papua, mengaku kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp1 miliar per bulan sebagai dampak dari krisis yang menimpa perusahaan pertambangan PT Freeport Indonesia sejak Februari 2017.Kepala BRI Cabang Timika Muhammad Yusuf mengatakan, setiap bulan pertumbuhan rata-rata penyaluran kredit BRI Timika sebesar Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar terutama kredit tanpa agunan dari karyawan perusahaan-perusahaan privatisasi (perusahaan yang mengelola aset Freeport) dan perusahaan-perusahaan subkontraktor Freeport."Peningkatan pinjaman rata-rata perbulan di BRI Timika sekitar Rp1 miliar. Kesimpulannya, kalau dua bulan kami hentikan pemberian pinjaman kepada karyawan maka kami sudah kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp2 miliar," kata Yusuf, Jumat (17/3)
Krisis Freeport, BRI kehilangan Rp 1 M per bulan
TIMIKA. Manajemen Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Timika, Papua, mengaku kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp1 miliar per bulan sebagai dampak dari krisis yang menimpa perusahaan pertambangan PT Freeport Indonesia sejak Februari 2017.Kepala BRI Cabang Timika Muhammad Yusuf mengatakan, setiap bulan pertumbuhan rata-rata penyaluran kredit BRI Timika sebesar Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar terutama kredit tanpa agunan dari karyawan perusahaan-perusahaan privatisasi (perusahaan yang mengelola aset Freeport) dan perusahaan-perusahaan subkontraktor Freeport."Peningkatan pinjaman rata-rata perbulan di BRI Timika sekitar Rp1 miliar. Kesimpulannya, kalau dua bulan kami hentikan pemberian pinjaman kepada karyawan maka kami sudah kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp2 miliar," kata Yusuf, Jumat (17/3)