JAKARTA. Pelemahan ekonomi di berbagai belahan dunia bakal berimbas pada kinerja ekspor kain batik tahun 2011. Daya beli yang lemah, membuat pembeli dari negara lain terus mengurangi volume pemesanan kain batik dari Indonesia. Padahal kondisi ekspor batik sudah terus merosot setelah krisis global tahun 2008. Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu menuturkan, nilai ekspor batik dan kain batik pada tahun ini diperkirakan hanya mencapai US$ 60 juta. Angka ini turun dibandingkan tahun 2010 lalu yang sebesar US$ 69,24 juta. "Ekspor batik masih negatif karena kondisi pasar ekspor yang lesu," kata Mari, Rabu (28/9). Apalagi, menurut Mari, permintaan pakaian batik yang terbesar dari pasar Amerika, yaitu sekitar 30% dari total ekspor batik. Sisanya tersebar secara merata ke pasar di negara Eropa, Afrika dan Asia.
Krisis global, ekspor batik bakal merosot
JAKARTA. Pelemahan ekonomi di berbagai belahan dunia bakal berimbas pada kinerja ekspor kain batik tahun 2011. Daya beli yang lemah, membuat pembeli dari negara lain terus mengurangi volume pemesanan kain batik dari Indonesia. Padahal kondisi ekspor batik sudah terus merosot setelah krisis global tahun 2008. Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu menuturkan, nilai ekspor batik dan kain batik pada tahun ini diperkirakan hanya mencapai US$ 60 juta. Angka ini turun dibandingkan tahun 2010 lalu yang sebesar US$ 69,24 juta. "Ekspor batik masih negatif karena kondisi pasar ekspor yang lesu," kata Mari, Rabu (28/9). Apalagi, menurut Mari, permintaan pakaian batik yang terbesar dari pasar Amerika, yaitu sekitar 30% dari total ekspor batik. Sisanya tersebar secara merata ke pasar di negara Eropa, Afrika dan Asia.