Krisis global masih menekan harga pulp dan kertas



JAKARTA. Krisis utang di kawasan Eropa dan AS masih membayangi kinerja ekspor bubur kayu (pulp) dan kertas (paper). Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) memproyeksikan, harga pulp dan kertas masih bergerak di bawah US$ 1.000 per ton hingga kuartal II 2013.

Ketua Umum APKI, Misbahul Huda, mengatakan, akhir tahun ini seharusnya harga pulp dan kertas mulai naik. "Di Eropa memasuki musim dingin sehingga tak melakukan penebangan kayu," ujar Huda akhir pekan lalu.

APKI berharap harga kertas naik karena sejak pertengahan 2012, harga pulp hanya US$ 650 per ton dan kertas US$ 850 per ton. Padahal, biasanya, di saat Eropa memasuki musim dingin, harga pulp bisa mencapai US$ 700 per ton dan kertas US$ 1.000 per ton. Sebagai gambaran, pada Februari 2011, harga pulp dan kertas masing-masing US$ 1.200 per ton dan US$ 1.400 per ton.


Huda menyebutkan, akibat rendahnya harga, beberapa anggota APKI menurunkan produksi. Pasalnya, kalau mereka memaksa mempertahankan produksi malah bisa merugi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro