Krisis, harga minyak zaitun terendah 10 tahun



LONDON. Usaha Uni Eropa untuk meredam krisis keuangan berdampak sangat besar. Tak hanya langsung mengena pekerja formal, namun kebijakan pengetatan anggaran juga berimbas pada para petani buah zaitun.

Tercatat, harga minyak zaitun anjlok hingga mencapai titik terendah selama 10 tahun terakhir di pasar global. Walhasil, pendapatan petani di kawasan Eropa selatan terancam terpangkas.

Penurunan harga minyak zaitun selama enam tahun terakhir mencapai 50% per ton. Data Dana Moneter Internasional (IMF) merekam, saat ini harga minyak zaitun ekstra premium turun menjadi US$ 2.900 per ton di tingkat grosir.


Jika, kondisi ini dibiarkan dalam waktu panjang, bukan tak mungkin kondisi Eropa juga semakin terpuruk. Selama ini, pemerintah Uni Eropa hanya terkonsentrasi pada penyelesaian krisis secara formal dan kurang memberikan perhatian pekerja informal seperti petani.

Standar konsumsi masyarakat turun

Harga minyak zaitun longsor lantaran standar kehidupan masyarakat di negara-negara Mediterania terkena dampak buruk akibat pengetatan belanja negara guna mengurangi utang. Dengan kata lain, konsumen beralih ke minyak alternatif yang lebih murah.

Saking hematnya, Dewan Zaitun Dunia memprediksi, konsumsi minyak zaitun di kawasan Mediterania kembali ke level tahun 1995 atau balik ke periode 17 tahun yang lalu. Meski selera dunia terhadap minyak zaitun semakin berkembang, konsumsi minyak zaitun di negara-negara Mediterania diperkirakan akan turun tahun ini.

Beberapa serikat petani Uni Eropa melihat, penurunan harga minyak zaitun menyebabkan krisis bagi produsen di negara-negara kawasan Mediterania seperti Spanyol, Yunani dan Italia yang terlebih dahulu terpukul pengetatan anggaran pemerintah.

Demi mencegah penurunan harga lebih lanjut, regulator mengimbau perusahaan membeli minyak zaitun dari kalangan petani. Jika mereka melakukan hal itu, maka Uni Eropa akan memberikan insentif khusus. Zaitun merupakan bagian dari makanan pokok di negara-negara seperti Spanyol, Italia, dan Yunani.

Editor: