Krisis, Inggris merumahkan ribuan tentara



LONDON. Krisis ekonomi di Inggris memaksa pemerintah merampingkan anggaran negara. Salah satu caranya adalah merumahkan ribuan pegawai.

Sekitar 5.000 personel militer Inggris akan menerima surat pemberitahuan pemutusan hubungan dinas dari Kantor Kementerian Pertahanan. Kebijakan ini adalah bagian dari rencana mengurangi anggota militer hingga 2017.

Menurut rencana yang ditelurkan dari hasil kajian tahun 2010 itu, pemerintah Inggris akan memotong jumlah tentara dari 102.000 menjadi 82.000 orang.


Sementara jumlah tentara cadangan akan dinaikkan dari 15.000 orang pada tahun 2010, menjadi 30.000 orang pada tahun 2018.

Tentara yang sedang berdinas di Afganistan tidak akan diberhentikan kecuali bila mengajukan permintaan berhenti suka rela.

Menurut pemerintah Inggris, angkatan bersenjata harus bertahan sesuai dengan kemampuannya.

Kementerian Pertahanan (MoD) Inggris saat ini masih merundingkan berapa besar pesangon yang akan diberikan pada mereka yang akan diberhentikan.

PHK terakhir ini merupakan dampak dari pemotongan sekitar 8% anggaran Dephan Inggris yang diumumkan tahun 2010.

Militer Inggris akhirnya memberhentikan personel dari tingkatan dan pangkat berbeda, meski sukarelawan yang ingin berhenti akan dikenai PHK lebih dulu.

Berita tentang PHK ini mengakibatkan keprihatinan mendalam bagi para tentara Inggris dan keluarganya. Sementara itu Militer Inggris masih membutuhkan 10.000 tentara baru ditambah 6.000 tentara cadangan lagi tahun ini.

Rekrutmen baru diperlukan untuk menjaga struktur militer agar tetap seimbang, di mana tentara maupun perwira dipandang perlu memulai karier militernya dari bawah.

Editor: