Krisis Italia turut memperparah pelemahan rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat kembali anjlok pada penutupan perdagangan Kamis (4/10). Kali ini, krisis yang terjadi di Italia menjadi serangan baru bagi rupiah di tengah belum redanya sentimen kenaikan suku bunga acuan AS dan perang dagang.

Sebagai informasi, kurs rupiah di pasar spot terkoreksi 0,69% ke level Rp 15.179 per dollar AS pada hari ini, Kamis (4/10). Adapun kurs tengah rupiah di Bank Indonesia merosot 0,29% ke level Rp 15.133 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri menyampaikan, krisis politik di Italia akibat defisit anggaran pemerintah terbilang mengejutkan. Sebab, para pelaku pasar tidak memperkirakan krisis tersebut bakal meningkat eskalasinya. “Selama ini volatilitas mata uang emerging market lebih didominasi oleh sentimen Fed Fund Rate dan perang dagang,” katanya.


Krisis Italia membuat posisi euro kian tertekan di tengah belum selesainya masalah Brexit. Di sisi lain, dollar AS makin solid karena banyak investor yang akhirnya mengalihkan dananya ke aset-aset berdominasi mata uang tersebut. Akibatnya, permintaan terhadap dollar AS meningkat sedangkan mata uang emerging market tak lagi menarik.

“Para pelaku pasar mulai memandang bahwa dollar AS menjadi satu-satunya mata uang yang masih aman dan punya prospek positif, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” terang Reny.

Untuk besok, Reny memperkirakan rupiah akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah pada perdagangan besok, Jumat (5/10). Hal ini mengingat belum ada sentimen positif yang bisa mengangkat posisi rupiah dalam waktu dekat.

Para pelaku pasar pun masih menantikan hasil data non-farm payroll dan tingkat pengangguran AS yang dirilis pada Jumat malam nanti. Hasil data tersebut bisa mempengaruhi pergerakan rupiah pada awal pekan depan.

Menurut hitungan Reny, rupiah berpeluang bergerak di kisaran Rp 15.098—Rp 15.189 per dollar AS pada perdagangan besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti