KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu ini dunia dihebohkan dengan krisis yang melilit Evergrande, perusahaan properti raksasa dari China yang memiliki utang fantastis hingga US$ 300 miliar atau sekitar Rp 4.277 triliun. Risiko gagal bayar Evergrande dikhawatirkan mengguncang stabilitas keuangan China maupun global. Di sektor properti, pemerintah China pun telah merumuskan kebijakan "three red lines (tiga garis merah)" untuk mengurangi risiko tingkat utang dari sektor ini. Di tengah kondisi krisis Evergrande dan kerawanan industri properti di China, lantas, bagaimana dampaknya terhadap industri properti di Indonesia? Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida meyakini, efek langsung terhadap industri properti di Indonesia tidak akan banyak. Totok lebih mewaspadai efek domino dari krisis Evergrande terhadap ekonomi China, bahkan global, yang pada gilirannya bisa berdampak pada ekonomi Indonesia. Jika efek domino terjadi, sektor properti pasti akan turut tertampar.
Krisis keuangan Evergrande, bagaimana dampaknya ke sektor properti Indonesia?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu ini dunia dihebohkan dengan krisis yang melilit Evergrande, perusahaan properti raksasa dari China yang memiliki utang fantastis hingga US$ 300 miliar atau sekitar Rp 4.277 triliun. Risiko gagal bayar Evergrande dikhawatirkan mengguncang stabilitas keuangan China maupun global. Di sektor properti, pemerintah China pun telah merumuskan kebijakan "three red lines (tiga garis merah)" untuk mengurangi risiko tingkat utang dari sektor ini. Di tengah kondisi krisis Evergrande dan kerawanan industri properti di China, lantas, bagaimana dampaknya terhadap industri properti di Indonesia? Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida meyakini, efek langsung terhadap industri properti di Indonesia tidak akan banyak. Totok lebih mewaspadai efek domino dari krisis Evergrande terhadap ekonomi China, bahkan global, yang pada gilirannya bisa berdampak pada ekonomi Indonesia. Jika efek domino terjadi, sektor properti pasti akan turut tertampar.