Krisis keuangan memaksa Bank of America Corp pangkas karyawan dalam jumlah besar



NEW YORK. Bank of America Corp (BAC) akan memotong jumlah karyawan hingga 3.500 pada kuartal III 2011. Pengurangan tenaga kerja tersebut merupakan bagian dari rencana restrukturisasi bank yang lebih luas. Karyawan yang dihentikan berasal dari divisi investment banking dan perdagangan. Angka ini setara dengan 3%-5% dari keseluruhan jumlah pekerja BAC.

Kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS) yang melemah membuat bisnis bank semakin sulit dan ketat. Oleh sebab itu, bank melakukan efisiensi demi menjaga neraca keuangannya.

Pemangkasan pekerja ini diharapkan akan selesai pada akhir September. Sumber eksekutif mengatakan, sebagai upaya perbaikan yang agresif, bank bakal memangkas jumlah pekerja hingga 10.000. Pengguntingan jumlah pekerja tersebut masuk dalam program restrukturisasi dengan nama "Project New BAC" tahap pertama.


Program tahap II masih menggunakan nama yang sama akan dimulai pada Oktober 2011. Pada fase kedua ini, BAC akan fokus pada unit komersial seperti investment banking, trading, wealth management dan corporate banking.

Efisiensi yang terjadi di seluruh divisi merupakan ide dari Chief Executive Brian Moynihan. Dia berambisi meningkatkan keuntungan di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi Amerika, ancaman kerugian utang hipotek dan masalah tuntutan hukum yang dihadapi BAC.

Moynihan menargetkan, biaya operasional bank bisa berkurang sampai US$ 1,5 miliar per kuartal. Memang, BAC merupakan salah satu bank yang mendapat tekanan kuat dari pemegang saham agar bisa melakukan efisiensi keuangan. Tujuan penghematan ini adalah untuk mengimbangi pendapatan yang melemah atas kendornya pertumbuhan ekonomi AS.

Saham BAC dari awal 2011 sudah turun hingga 47% termasuk penurunan harian yang terjadi Kamis lalu yaitu 6% atau 45 sen menjadi US$ 7,01 di perdagangan New York Stock Exchange. Level ini sama persis dengan yang terjadi pada 2009 di mana krisis keuangan dunia mulai mengamuk.

Editor: