Krisis listrik Afrika Selatan sudah sembilan hari, ini rencana Eskom



KONTAN.CO.ID - JOHANNESBURG. Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa akan mendesak menteri energi dan BUMN untuk mencari jalan menyelesaikan krisis listrik. Krisis listrik ini memaksa sebagian besar industri Afrika Selatan terkena pemangkasan listrik dalam sembilan hari terakhir.

Perusahaan listrik negara Afrika Selatan Eskom mengatakan akan memangkas 2.000 megawatt (MW) listrik dari jaringan listrik nasional. Krisis listrik yang menekan produksi ekonomi Afrik Selatan merupakan tantangan terbesar Ramaphosa.

Eskom memiliki utang jumbo 450 miliar rand atau setara Rp 438,23 triliun. Eskom pun kesulitan memenuhi permintaan listrik karena  pembangkit listrik tenaga uang yang dimiliki tidak dikelola dengan baik.


Baca Juga: Harga Paladium menembus rekor tertinggi ke US$ 1.886,78 per ons troi, Selasa (10/12)

Ramaphosa, mantan pemimpin serikat pekerja yang akhirnya menjadi pebisnis dan jutawan menduduki posisi presiden dua tahun lalu. Dia berjanji akan memperbaiki perusahaan-perusahaan pelat merah yang sakit dan membalikkan tahun-tahun salah pengelolaan dan stagnasi bisnis.

Tapi, dia kesulitan merombak Eskom dan menaikkan laju pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan karena oposisi yang kuat terhadap program reformasinya. Rabu lalu, Ramaphosa mengatakan bahwa Menteri Energi Gwede Mantashe dan Menteri BUMN Pravin Gordhan akan mengajukan proposal penyelesaian krisis listrik kepada kabinet pada hari ini.

Proposal ini termasuk percepatan aplikasi pebisnis yang ingin menghasilkan listrik sendiri, menggunakan generator sementara, dan menyambungkan proyek energi terbarukan ke jaringan listrik lebih cepat daripada rencana awal. Eskom mengatakan, Afrika Selatan membutuhkan tambahan kapasitas pembangkit 5.000 MW  agar memiliki margin keamanan untuk melakukan pemeliharaan pembangkit listrik.

Baca Juga: Modal ventura China mulai melirik star up asal Afrika

Hingga hari ini, Eskom mencatat kerusakan jaringan dengan kapasitas total 12.000 MW dari kapasitas normal yang sekitar 44.000 MW. Pemadaman listrik diperkirakan akan berkurang mulai pertengahan pekan depan karena banyak bisnis tutup sebelum libur Natal dan tahun baru.

Sekadar informasi, krisis listrik Afrika Selatan ini turut mengangkat harga paladium ke level tertinggi sepanjang masa. Pasalnya, Afrika Selatan merupakan pemasok 40% paladium global.

Harga paladium naik dalam sembilan hari perdagangan berturut-turut. Jumat (13/12) pukul 17.24 WIB, harga paladium spot berada di US$ 1.967,60 per ons troi.

Editor: Wahyu T.Rahmawati