Krisis Membikin Kopi Makin Hitam



JAKARTA. Meski tak separah sektor komoditas lain, dampak krisis global dan menurunnya harga minyak dunia turut mempengaruhi harga kopi di pasaran dunia. Sekjen Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Rachim Kartadibrata pun menaksir kondisi naik turunnya harga kopi sepanjang 2008 masih akan terus terjadi di 2009 nanti. Meski demikian, Rachim tetap meyakini bahwa kopi tetap merupakan komoditas yang menjanjikan. Apalagi Indonesia tercatat sebagai penyuplai utama kopi jenis robusta di pasaran dunia. Total produksi Indonesia untuk pasar ekspor mencapai 325.000 ton per tahun, dengan komposisi 80% robusta dan 20% arabika. Namun, kondisi krisis global yang telah mulai terasa di kuartal terakhir 2008 diprediksi semakin berimbas pada 2009. Karena itu, konsumsi pasar ekspor pun ditaksir melemah sekitar 15%. "Kemungkinan pada 2009 permintaan pasar luar negeri akan turun sekitar 50.000 ton," kata Rachim. Sejauh ini harga kopi robusta di pasaran dunia berkisar US$ 1,6 per kg. Harga ini terbilang pas-pasan, namun belum sampai menimbulkan kerugian. Asalkan stok bisa terus berputar dan tidak menumpuk, maka pada awal 2009 nanti bisnis kopi tidak akan terbebani stok sisa (carry over stock).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: