TOKYO. Saham-saham di bursa Asia melorot pagi ini. Asal tahu saja, pada pukul 09.07 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,9%. Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang mencatatkan penurunan terbesar di antara bursa Asia lainnya sebesar 1,4%. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,8%. Beberapa sentimen negatif yang mempengaruhi bursa regional antara lain: dollar, yen, dan franc Swiss menguat terhadap mata uang dengan yield tinggi serta melonjaknya harga minyak dunia di atas US$ 90 sebarel di New York."Kecemasan yang terjadi saat ini adalah meluasnya dampak krisis Mesir ke daerah lain di kawasan Timur Tengah. Selama kecemasan ini masih tetap ada, investor masih akan memburu dollar, yen, dan franc Swiss," ujar Mike Jones, currency strategist Bank of New Zealand Ltd di Wellington. Sekadar tambahan informasi, krisis Mesir juga membuat indeks DFM General Dubai melorot tajam 4,3% akhir pekan lalu. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 25 Mei 2010. Sementara itu, bank dan pasar di Mesir memilih untuk tidak beroperasi setelah terjadinya kerusuhan terburuk di negara dengan populasi terbanyak di Arab. Aksi demonstrasi itu menuntut agar Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk mundur.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Krisis Mesir membuat bursa Asia ikut bergejolak
TOKYO. Saham-saham di bursa Asia melorot pagi ini. Asal tahu saja, pada pukul 09.07 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,9%. Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang mencatatkan penurunan terbesar di antara bursa Asia lainnya sebesar 1,4%. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,8%. Beberapa sentimen negatif yang mempengaruhi bursa regional antara lain: dollar, yen, dan franc Swiss menguat terhadap mata uang dengan yield tinggi serta melonjaknya harga minyak dunia di atas US$ 90 sebarel di New York."Kecemasan yang terjadi saat ini adalah meluasnya dampak krisis Mesir ke daerah lain di kawasan Timur Tengah. Selama kecemasan ini masih tetap ada, investor masih akan memburu dollar, yen, dan franc Swiss," ujar Mike Jones, currency strategist Bank of New Zealand Ltd di Wellington. Sekadar tambahan informasi, krisis Mesir juga membuat indeks DFM General Dubai melorot tajam 4,3% akhir pekan lalu. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 25 Mei 2010. Sementara itu, bank dan pasar di Mesir memilih untuk tidak beroperasi setelah terjadinya kerusuhan terburuk di negara dengan populasi terbanyak di Arab. Aksi demonstrasi itu menuntut agar Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk mundur.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News