Krisis semikonduktor global turut pengaruhi inden mobil yang mendapat insentif PPnBM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) otomotif sebesar 100% telah berlaku sejak Maret dan diperpanjang sampai Agustus 2021. Di tengah lonjakan permintaan yang besar, para Agen Pemegang Merek (APM) harus berhadapan dengan tantangan berupa inden pemesanan mobil yang cenderung lebih lama.

Sebagaimana diketahui, inden merupakan proses pembelian barang dengan cara memesan dan membayar terlebih dahulu. Artinya, konsumen harus melalui masa tunggu usai memesan dan membayar sampai mendapatkan produk yang diinginkannya.

Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Hendrayadi Lastiyoso mengungkapkan, sebenarnya pihak ADM terus memastikan suplai produk mobil baru yang mendapat insentif PPnBM mencukupi permintaan yang ada.


Hal ini terlihat dari penjualan wholesales (pabrik ke diler) yang tumbuh dua kali lipat dibandingkan penjualan ritel (diler ke konsumen). Tapi, capaian tersebut bukan menjadi pertanda bahwa suplai sepenuhnya bisa memenuhi permintaan yang ada.

Baca Juga: Honda optimistis penjualan mobil bakal ngebut di paruh kedua 2021

“Karena ada kebijakan protokol kesehatan yang ketat, kami harus atur produksi di pabrik sedemikian rupa. Kelangkaan semi konduktor juga berpengaruh walau tidak signifikan,” ujar dia saat jumpa pers virtual, Kamis (17/6).

Marketing Director dan Corporate Planning and Communication Director ADM Amelia Tjandra menambahkan, produksi mobil Daihatsu masih normal sampai saat ini terlepas dari adanya isu berupa krisis semikonduktor global. “Pihak principal kami masih memberi alokasi chip semikonduktor ke Indonesia,” imbuhnya.

Kondisi inden mobil Daihatsu per Juni 2021 pada dasarnya berbeda-beda tergantung variannya. Misalnya, Daihatsu Xenia memiliki inden selama 1 bulan-1,5 bulan, Terios selama 1,5 bulan - 2 bulan, Granmax Minibus selama 1 bulan - 1,5 bulan, Luxio selama 1,5 bulan - 2 bulan, serta Rocky selama 1 bulan - 2 bulan.

Manajemen ADM pun mengklaim, inden yang meningkat tak mempengaruhi antusiasme para pelanggan untuk memburu mobil baru dengan harga yang lebih murah karena pengaruh insentif PPnBM.

Dihubungi terpisah, Business Innovation and Marketing & Sales Director Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy menyebut, inden pemesanan mobil Honda yang memperoleh diskon insentif PPnBM berada di kisaran dua bulan.

“Tergantung tipe, warna, dan di tiap daerah juga berbeda,” imbuhnya, hari ini (17/6).

Baca Juga: Berkah diskon PPnBM, penjualan mobil Daihatsu hingga Mei naik 14%

Ia pun menilai, fokus HPM saat ini adalah memenuhi seluruh permintaan konsumen dalam waktu yang secepat-cepatnya.

Dalam catatan Kontan, seluruh tipe mobil Honda yang memperoleh relaksasi PPnBM mendapat respons positif dari para konsumen. Misalnya, Honda Brio, New CR-V, City Hatchback, HR-V, Mobilio, dan BR-V.

Sementara itu, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengaku bahwa kendala kelangkaan pasokan semikonduktor memang benar terjadi di kalangan pabrikan otomotif. Namun, tantangan ini masih bisa diatasi dan bukan menjadi masalah besar.

Gaikindo memastikan bahwa pada dasarnya para APM sedang berupaya untuk meningkatkan produksinya di tengah permintaan yang meninggi saat relaksasi PPnBM diberlakukan. “Tetapi ini bergantung pada suplai komponen juga. Maka dari itu kami ingin agar produksi dan penjualan dapat kembali stabil,” ungkapnya, hari ini.

Gaikindo sendiri masih menargetkan penjualan mobil nasional di tahun ini berada di level 750.000 unit. Sedangkan di periode Januari-Mei 2021, penjualan mobil wholesales telah mencapai 320.749 unit.

Selanjutnya: Diskon PPnBM 100% diperpanjang, industri multifinance girang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari