JAKARTA. Rencana PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) untuk mendirikan pabrik baru di Asia akan diputuskan pada 2009. Krisis Amerika yang berimbas kepada negara lain rupanya tidak membuat perusahaan ini menghentikan niatnya untuk merealisasikan rencananya tersebut. "Keputusannya akan muncul awal 2009," kata Jongkie D Sugiarto, Direktur Utama PT HMI, akhir pekan lalu. Sehingga pada tahun yang sama pendirian pabrik sudah bisa dilakukan. Jongkie yakin Indonesia akan terpilih menjadi negara tujuan investasi. Sebabnya, Jongkie sudah meyakinkan manajemen Hyundai jika pasar mobil di Indonesia sangat menjanjikan. Sebabnya, Indonesia memiliki jumlah penduduk sebanyak 230 juta. "Pasar domestiknya masih sangat potensial, kalau investasi di Thailand, maka hanya memikirkan ekspor saja," paparnya.Menurut Jongkie, jika Indonesia yang terpilih, maka investasi yang akan ditanamkan perusahaan tersebut adalah sebesar US$ 500 juta-US$ 600 juta. Namun, kapasitas produksi pada tahap awal hanya akan sebesar 100.000 unit saja. "Kalau pasarnya bagus, maka kapasitasnya akan terus meningkat," tegasnya.
Krisis Tak Mengganggu Investasi Hyundai
JAKARTA. Rencana PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) untuk mendirikan pabrik baru di Asia akan diputuskan pada 2009. Krisis Amerika yang berimbas kepada negara lain rupanya tidak membuat perusahaan ini menghentikan niatnya untuk merealisasikan rencananya tersebut. "Keputusannya akan muncul awal 2009," kata Jongkie D Sugiarto, Direktur Utama PT HMI, akhir pekan lalu. Sehingga pada tahun yang sama pendirian pabrik sudah bisa dilakukan. Jongkie yakin Indonesia akan terpilih menjadi negara tujuan investasi. Sebabnya, Jongkie sudah meyakinkan manajemen Hyundai jika pasar mobil di Indonesia sangat menjanjikan. Sebabnya, Indonesia memiliki jumlah penduduk sebanyak 230 juta. "Pasar domestiknya masih sangat potensial, kalau investasi di Thailand, maka hanya memikirkan ekspor saja," paparnya.Menurut Jongkie, jika Indonesia yang terpilih, maka investasi yang akan ditanamkan perusahaan tersebut adalah sebesar US$ 500 juta-US$ 600 juta. Namun, kapasitas produksi pada tahap awal hanya akan sebesar 100.000 unit saja. "Kalau pasarnya bagus, maka kapasitasnya akan terus meningkat," tegasnya.