KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis yang tengah dihadapi Turki secara tidak langsung berpengaruh ke pasar global. Hal ini tampak dari penurunan di mayoritas pasar saham dan mata uang global, Senin (13/8). Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan krisis ekonomi Turki. Tercatat inflasi Turki per Juli 2018 naik menjadi 15,85%. Selain dari inflasi, pertanda krisis ini juga dimulai dari melemahnya mata uang lira Turki. Hingga Jumat (10/8), kurs lira jatuh hingga 15,88% ke level 6,43 per dollar Amerika Serikat (AS). “Kemudian suku bunga acuan mereka tidak naik mengejar. Kedua, current account deficit Turki 5,5%. Ketiga banyak korporasi sana melakukan ekspansi dengan pinjaman luar negeri. Itu yang menjadi masalah ekonomi Turki runtuh,” ujar Hans saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Senin (13/8).
Krisis Turki berdampak tak langsung ke pasar finansial Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis yang tengah dihadapi Turki secara tidak langsung berpengaruh ke pasar global. Hal ini tampak dari penurunan di mayoritas pasar saham dan mata uang global, Senin (13/8). Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan krisis ekonomi Turki. Tercatat inflasi Turki per Juli 2018 naik menjadi 15,85%. Selain dari inflasi, pertanda krisis ini juga dimulai dari melemahnya mata uang lira Turki. Hingga Jumat (10/8), kurs lira jatuh hingga 15,88% ke level 6,43 per dollar Amerika Serikat (AS). “Kemudian suku bunga acuan mereka tidak naik mengejar. Kedua, current account deficit Turki 5,5%. Ketiga banyak korporasi sana melakukan ekspansi dengan pinjaman luar negeri. Itu yang menjadi masalah ekonomi Turki runtuh,” ujar Hans saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Senin (13/8).