JAKARTA. Ancaman krisis global terus mengintai. Itu bila Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Kongres AS gagal mencapai kesepakatan menaikkan plafon utang negara. Jika kebuntuan ini belum terpecahkan sebelum 2 Agustus 2011, bukan mustahil krisis utang AS akan menjalar ke seantero dunia, seperti yang terjadi tahun 2008. Pasar sudah lebih dulu bereaksi. Bloomberg mencatat, Indeks Dow Jones Rabu (27/7) jatuh 200 poin atau 2%. Begitu pula dengan indeks Standard & Poor’s 500 yang juga turun 2%, penurunan terdalam dalam dua bulan ini. Selain itu, premi risiko gagal bayar AS naik ke level tertinggi sejak Februari 2010. Para investor mulai pesimistis melihat Kongres dan Pemerintah AS belum juga mencapai kesepakatan. Kemarin waktu AS, Kongres AS dijadwalkan melakukan voting untuk menyetujui atau menolak kenaikan batas utang AS yang kini mencapai US$ 14,3 triliun. Dari total nilai surat utang ini, sekitar 30% dikuasai investor asing, dan 70% domestik.
Krisis utang AS bisa memicu krisis baru
JAKARTA. Ancaman krisis global terus mengintai. Itu bila Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Kongres AS gagal mencapai kesepakatan menaikkan plafon utang negara. Jika kebuntuan ini belum terpecahkan sebelum 2 Agustus 2011, bukan mustahil krisis utang AS akan menjalar ke seantero dunia, seperti yang terjadi tahun 2008. Pasar sudah lebih dulu bereaksi. Bloomberg mencatat, Indeks Dow Jones Rabu (27/7) jatuh 200 poin atau 2%. Begitu pula dengan indeks Standard & Poor’s 500 yang juga turun 2%, penurunan terdalam dalam dua bulan ini. Selain itu, premi risiko gagal bayar AS naik ke level tertinggi sejak Februari 2010. Para investor mulai pesimistis melihat Kongres dan Pemerintah AS belum juga mencapai kesepakatan. Kemarin waktu AS, Kongres AS dijadwalkan melakukan voting untuk menyetujui atau menolak kenaikan batas utang AS yang kini mencapai US$ 14,3 triliun. Dari total nilai surat utang ini, sekitar 30% dikuasai investor asing, dan 70% domestik.