SINGAPORE. Hari Rabu (9/6) ini, IMF telah memperingatkan Asia akan adanya potensi merembetnya krisis utang Eropa ke Asia. Kalau ini terjadi, maka perdagangan di Asia akan anjlok, modal akan menguap dan perekonomian di kawasan Asia pun akan memanas. "Memburuknya perkembangan di Eropa bisa mengacaukan perdagangan global," kata IMF deputy managing director Naoyuki Shinohara di Singapore. Di sisi finansial, permasalahan utama mengenai kredit bakal merembet secara signifikan melalui kanal-kanal pendanaan, terlebih di tempat dimana perbankan sangat menggantungkan pendanaan mereka. Selain itu, ketidakpastian pun akan meningkat dan berpotensi menciptakan perubahan prediksi terhadap capital flows. Shinohara menegaskan, Asia dengan prospek perekonomian yang bagus, berbarengan dengan suku bunga yang rendah, akan menjadi magnet bagi investor untuk membenamkan modalnya; namun sekaligus bisa menggiring pada perekonomian yang berisiko tinggi jika sejumlah kebijakan perekonomian tidak digulirkan. Itu sebabnya, penting bagi para pemangku kepentingan untuk senantiasa mencermati potret perekonomian global. "Dengan kekuatan perekonomian Asia yang terus tumbuh, kebijakan yang dipilih oleh negara-negara di Asia ini akan memiliki peran penting bagi perekonomian global," katanya.
Krisis Yunani Bisa Merembet ke Asia?
SINGAPORE. Hari Rabu (9/6) ini, IMF telah memperingatkan Asia akan adanya potensi merembetnya krisis utang Eropa ke Asia. Kalau ini terjadi, maka perdagangan di Asia akan anjlok, modal akan menguap dan perekonomian di kawasan Asia pun akan memanas. "Memburuknya perkembangan di Eropa bisa mengacaukan perdagangan global," kata IMF deputy managing director Naoyuki Shinohara di Singapore. Di sisi finansial, permasalahan utama mengenai kredit bakal merembet secara signifikan melalui kanal-kanal pendanaan, terlebih di tempat dimana perbankan sangat menggantungkan pendanaan mereka. Selain itu, ketidakpastian pun akan meningkat dan berpotensi menciptakan perubahan prediksi terhadap capital flows. Shinohara menegaskan, Asia dengan prospek perekonomian yang bagus, berbarengan dengan suku bunga yang rendah, akan menjadi magnet bagi investor untuk membenamkan modalnya; namun sekaligus bisa menggiring pada perekonomian yang berisiko tinggi jika sejumlah kebijakan perekonomian tidak digulirkan. Itu sebabnya, penting bagi para pemangku kepentingan untuk senantiasa mencermati potret perekonomian global. "Dengan kekuatan perekonomian Asia yang terus tumbuh, kebijakan yang dipilih oleh negara-negara di Asia ini akan memiliki peran penting bagi perekonomian global," katanya.
