KRL ekonomi dihapus, commuter penuh sesak



JAKARTA. Mulai hari ini (7/5), KRL ekonomi resmi dihapus dan tak berjalan lagi. Dengan demikian, untuk angkutan kereta api se-Jabodetabek, KAI hanya menyediakan kereta commuter line AC dengan tarif rata-rata Rp 8.000 sekali jalan. Di hari pertama tanpa KRL ekonomi, penumpang commuter line membeludak.

Pantauan Tribunnews.com, perjalanan commuter line dari Serpong ke Tanah Abang sekitar pukul 10.00 WIB penumpang berdesakan di atas commuter line.

Padahal biasanya, di atas jam 10.00 WIB jumlah penumpang kereta sudah mulai berkurang. Sabab, jam itu sudah di atas waktu masuk jam kantor di pagi hari.


Rizal, seorang penumpang Commuter Line yang berangkat dari stasiun Sudimara, mengaku kecewa dengan pelayanan kereta api.

"Katanya tarif baru mau diatur Rp 3.000 per stasiun. Itu benar atau mau nyenangin penumpang aja," kata Rizal.

Menurutnya, dengan pemberlakuan tarif Rp 8.000 akan mencekik masyarakat tak mampu yang biasa menggunakan kereta api non AC karena tarifnya murah.  Tarif KRL non AC itu hanya Rp 1.500 sekali jalan.

Pelayanan kereta commuter line juga tidak maksimal sebab sering terjadi AC tidak menyala. Akibatnya,  penumpang kereta terpaksa membuka kaca jendela kereta api.

Tribunnews

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: