Kroasia, anak terbungsu Uni Eropa



ZAGREB. Kroasia akhirnya resmi menjadi anggota keluarga Uni Eropa yang paling bungsu. Dengan demikian, Kroasia merupakan anggota Uni Eropa yang ke-28. Penyatuan Kroasia ke Uni Eropa terjadi setelah perang brutal kemerdekaan negara tersebut yang berlangsung hampir dua dekade lamanya. Bergabungnya negara tersebut ke Benua Biru turut didukung oleh rakyat Kroasia yang berkumpul dan menggelar perayaan di ibukota negara Zagreb. Suasana perayaan juga tampak meriah di mana banyak sekali kembang api yang dinyalakan setelah keanggotaan Kroasia dinyatakan efektif pada tengah malam (1/7). Presiden Kroasia Ivo Josipovic mendeskripsikan acara tersebut sebagai suatu tonggak sejarah. "Ini merupakan hari saat kita membuka bab baru dalam buku tebal sejarah kita," ujar Josipovic.Ucapan selamat bergabung ke negara Uni Eropa juga banyak berdatangan dari negara-negara tetangga. "Selamat bergabung ke Uni Eropa!" salam Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso kepada rakyat Kroasia yang disambut dengan sorak sorai.Masih cemasNamun, kegembiraan tersebut masih dibayang-bayangi oleh krisis utang Eropa dan permasalahan ekonomi Kroasia itu sendiri. Saat ini, angka pengangguran di Kroasia sudah sangat tinggi di mana dari satu pekerja, ada lima orang pengangguran di negara itu. Selain itu, peringkat utang negara tersebut juga masuk ke dalam kategori junk. Sejumlah masyarakat menilai, dengan bergabung ke Uni Eropa yang saat ini tengah bermasalah, tidak akan berdampak besar pada prospek perekonomian mereka. "Lihat saja apa yang terjadi di Yunani dan Spanyol! Apakah kami juga akan bernasib sama?" tanya salah seorang pensiunan di ibukota Kroasia Pavao Brkanovic.


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie