Kronologi ancaman terhadap Poltracking Institute



JAKARTA. Poltracking Institute menerima ancaman dan teror dari orang yang tak dikenal. Ancaman dan teror ini setelah lembaga survei itu mengungkapkan pemutusan kontrak dengan TVOne dalam penyelenggaraan hasil hitung cepat pemilihan presiden 9 Juli lalu.Berikut kronologi ancaman tersebut berdasarkan siaran pers Poltracking Institute yang disampaikan Direktur Operasional Poltracking Ahmad T Wibowo pada Jumat (11/7).1. Sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat (11/7), penjaga kantor Poltracking Institute melihat ada dua orang di depan pagar. Saat bersamaan telepon kantor berdering.2. Pukul 04.00 WIB, Jumat (11/7). Telepon kantor Poltracking Institute kembali berdeing dengan jeda beberapa kali. Telepon kembali berdering hingga empat kali pada pukul 08.30 WIB.3. Pukul 10.30 WIB, ada tiga orang yang menerangkan dirinya sebagai intelijen Polres Setiabudi yang menyatakan ada potensi penyerangan terhadap kantor Poltracking. Hingga saat ini, aparat kepolisian berjaga-jaga di sekitar kantor Poltracking.Potensi penyerangan ini terjadi setelah Poltracking yang mengumumkan hasil quick count pemilihan presiden. hasil hitung cepat Poltracking mencatat Prabowo-Hatta mengantongi 46,30% dan Joko Widodo-Jusuf Kalla 53,70% dengan data masuk 99,75% dan margin of error 1%.Sudah menjadi perbincangan publik bahwa dalam pelaksanaan quick count, Poltracking memutuskan untuk tidak mempublikasikan hasilnya dengan salah satu televisi swasta TVOne, karena ada kesepakatan yang dinilai melanggar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can